Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Selidiki Kebocoran Pipa Gas di Mandailing Natal

Kebocoran gas bumi yang terjadi pada Senin (25/1/2021) ini menewaskan lima orang dan 23 orang dirawat di rumah sakit.
Pekerja memeriksa pipa gas./Antara-FB Anggoro
Pekerja memeriksa pipa gas./Antara-FB Anggoro

Bisnis.com, MEDAN - Polda Sumut menyelidiki pipa gas bocor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi Geothermal Plant (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara.

Kebocoran gas bumi yang terjadi pada Senin (25/1/2021) ini menewaskan lima orang dan 23 orang dirawat di rumah sakit. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui penyebab kebocoran gas tersebut.

Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan tim khusus tersebut terdiri dari tim laboratorium forensik sebanyak tiga orang, Inafis berjumlah empat orang, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, dan Brimob Polda Sumut.

"Brimob personel yang ahli radiasi sebanyak 11 orang dan Unit Jantanras Krimum Polda Sumut 16 orang," ungkap MP Nainggolan, Selasa (26/1/2021).

Lokasi pembangunan PLTP saat ini ditutup sementara untuk mempermudah proses olah TKP kejadian gas bocor milik PT SMGP yang terjadi di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal tersebut.

Dia mengatakan belum ada penambahan jumlah korban gas beracun akibat kejadian tersebut. Seluruh korban yang selamat masih menjalani perawatan di rumah sakit dan puskesmas terdekat.

Kelima korban tewas sudah diautopsi dan diserahkan pihak keluarga untuk dimakamkan.

‎"Korban masih tetap, meninggal lima orang dan 23 pingsan. Termasuk pingsan satu polisi," tambah MP Nainggolan.

Sebelumnya, pada Senin (25/1/2021), sedang berlangsung pembangunan ‎power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi di lokasi kejadian kebocoran gas tersebut. Pengerjaan proyek pembangkit listik tersebut dinyatakan sudah mencapai 80 persen.

Berdasarkan keterangan kepolisian, karyawan PT SMGP bernama Deden Dermawan membuka kran master untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa dan membuka kran isolasi panas bumi atau fluida mengalir ke silencer tersebut.

Kemudian, saat pipa kran isolasi panas bumi itu dibuka oleh pekerja, keluar gas beracun. Selanjutnya, warga yang mengetahui itu mendatangi dan memberitahukan agar menutup kran isolasi tersebut. Beberapa dari warga yang berusaha menutup kran, menghirup gas dan pingsan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper