Bisnis.com, MEDAN - Hasil sensus penduduk 2020 (SP20) mencatat terkonsentrasi di Kota Medan dengan jumlah penduduk sebesar 2,43 juta orang atau 16,46 persen dari seluruh penduduk Sumatra Utara.
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengatakan pembangunan di 32 kabupaten/ kota di luar Kota Medan akan digenjot untuk menekan ketimpangan jumlah penduduk tersebut.
"Kita akan membuat kota penyangga Kota Medan yang bisa mengimbangi secara proporsional penyebaran penduduk," kata Edy di Rumah Dinas Gubernur Sumatra Utara, Selasa (26/1/2021).
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat, luas Kota Medan hanya sebesar 0,35 persen dari luas wilayah Sumatra Utara atau sekitar 263 kilometer persegi. Kepadatan penduduk di kota Medan adalah 9.239 jiwa per kilometer persegi.
Padahal, rata-rata kepadatan penduduk Sumut adalah 203 jiwa per kilometer persegi. Kata Edy, ketimpangan tersebut terjadi karena Medan merupakan Ibu Kota Provinsi.
Edy menambahkan, jumlah penduduk Sumatra Utara bertambah sebanyak 1,82 jiwa dalam 10 tahun. Laju pertumbuhan penduduk Sumut mengalami percepatan 0,02 persen dibandingkan SP2010. Sementara, laju perekonomian Sumut sedang terkoreksi akibat pandemi covid-19.
Baca Juga
"Ada kegiatan investasi yang kita harus siapkan dalam kondisi seperti ini. APBN dan APBD kita berat, sehingga kita menarik investor dana asing yang bisa disiapkan untuk tempat tenaga kerja kita," ujar Edy.
Sementara itu, Kepala BPS Sumut Syech Suhaimi menyatakan terdapat dua kemungkinan yang menyebabkan percepatan laju pertumbuhan penduduk Sumut, yaitu migrasi penduduk dan angka kelahiran yang meningkat.
"Indikasinya memang jumlah penduduk semua naik kalau kita rinci, bisa disebabkan oleh kelahiran, bisa juga dari migrasi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara Syech Suhaimi, Selasa (26/1/2021) di sela-sela audiensi bersama Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubernur Sumatra Utara.
Syech mengatakan, SP2020 lanjutan akan segera dilaksanakan pada September 2021 untuk memastikan apa saja faktor penyebab percepatan laju pertumbuhan penduduk di Sumut.
"Di SP20 kita belum mendapat indikasi hal tersebut karena kita akan melanjutkan SP 2020 lanjutan di tahun ini," imbuh Syech.
Secara nasional, pelaksanaan SP2020 lanjutan akan melibatkan 5 persen keluarga atau 4,2 juta KK sebagai sampel. Metode pengumpulan datanya menggunakan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan Pencil and Paper Interviewing (PAPI). Total variabel yang dikumpulkan adalah 99 variabel.
Adapun, menurut Syech, hasil SP2020 tidak berbeda jauh dengan data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Sumatra Utara. Oleh karena itu, program nasional Satu Data Indonesia dapat terealisasi.