Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Nagari Punya 3 Strategi, Bidik Kredit Tumbuh hingga 6 Persen 2021

Ada tiga strategi yang bakal dilakukan Bank Nagari agar penyaluran kredit tumbuh pada tahun depan.
Kantor pusat Bank Nagari di Padang Sumatra Barat/banknagari.co.id
Kantor pusat Bank Nagari di Padang Sumatra Barat/banknagari.co.id

Bisnis.com, PADANG - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Barat atau Bank Nagari menargetkan penyaluran kredit mengalami peningkatan pada 2021 di angka 5 hingga 6 persen.

Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad mengatakan untuk meningkatkan penyaluran kredit, perseroan telah menyediakan anggaran Rp50 miliar hingga Rp75 miliar untuk kredit super mikro pada 2021 dengan bunga kredit 16 persen.

Namun, mengingat pemerintah masih menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maka bunga kredit 16 persen itu, di mana 14 persennya disubsidi oleh pemerintah.

"Jadi, bunga kreditnya juga rendah yakni hanya 2 persen. Kami melihat usaha super mikro cukup potensial untuk didorong tumbuh pada 2021 itu," katanya yang dikutip dari paparan Outlook Perekonomian Sumbar 2021 di Padang, Minggu (13/12/2020).

Untuk itu ada tiga strategi yang bakal dilakukan Bank Nagari agar penyaluran kredit tumbuh pada tahun depan.

Pertama memberikan pinjaman kredit kepada usaha yang tidak merasakan dampak Covid-19 yang terlalu parah sepanjang tahun 2020 ini. Seperti usaha perdagangan, karena meski Covid-19 melanda, kebutuhan rumah tangga tetap jalan, dan artinya usaha perdagangan tidak terlalu berdampak adanya pandemi ini.

"Pada 2021 nanti, usaha perdagangan inilah kami masuk, karena kami di BPD melihat hal demikian. Nah, ending-nya pemerintah daerah pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2,3 persen, meskipun dari pemerintah pusat 5 persen," ujarnya.

Begitu juga soal target pertumbuhan kredit di Sumbar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni sebesar 5 hingga 6 persen kredit. Bank Nagari pun memperkirakan angka yang sama, karena adanya dana PEN sebanyak Rp 250 miliar yang disalurkan Bank Nagari pada tahun 2021.

"Jadi, tidak semua pengajuan yang masuk ke Bank Nagari bakal diterima. Tapi hanya sektor yang produktif atau yang usaha yang berpotensi pulih saja," ujar dia.

Strategi kedua, yakni mengelaborasi sektor-sektor yang memang bisa memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Seperti sektor pertanian dan termasuk itu sektor perdagangan kuliner.

Menurut Irsyad kuncinya Bank Nagari melihat estimasi kredit dan pertumbuhan ekonomi di Sumbar bisa tercapai di angka 2,3 persen tersebut.

"Saya rasa pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2021 sebesar 2,3 persen itu sudah sangat bagus. Karena tahun 2021 itu dampak ekonomi akibat Covid-19 masih dirasakan," sebutnya.

Strategi ketiga yakni melakukan kolaborasi dengan pihak manapun. Bagi Irsyad, di era disruption dalam menjalani dampak Covid-19, pola berpikir tidak harus sesuai dengan aturannya, tapi harus berpikir diluar aturan.

Misalnya sektor usaha, Bank Nagari akan mendukung jika ada usaha rakyat yang memperluas pemasarannya. Sebut saja soal Jawa Barat yang menghentikan ekspor beras. Kenapa tidak, jika Sumbar yang mengambil alih untuk mengekspor beras.

"Bagaimana hal itu dapat terwujud, Bank Nagari siap berkolaborasi dengan pihak manapun. Dengan demikian, perekonomian diperkirakan dapat tumbuh," tegasnya.

Selain itu bisa juga bekerja sama kepada usaha rakyat seperti perkebunan singkong. Di Sumbar berkebun singkong terbilang sangat potensial, karena singkong banyak dibutuhkan, tidak hanya di Sumbar, tapi bagi daerah lainnya juga.

Artinya Bank Nagari harus menangkap informasi-informasi dalam jangkauan yang luas. Seperti sejenis singkong yang bila menginginkan 300 hektar lahan. Sebab untuk olahan singkong itu ternyata memiliki potensial, bahkan untuk ekspor.

"Nah, kenapa tidak kami berkolaborasi dengan masyarakat dan investor tersebut untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumbar ini," ujar dia.

Irsyad menyatakan dengan adanya tiga strategi itu, maka Bank Nagari memperkirakan target pertumbuhan penyaluran kredit pada 2021, yakni 5 hingga 6 persen diharapkan dapat terwujud.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Noli Hendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper