Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Minta Protokol Kesehatan Tetap Dijalankan

Wakil Ketua Satgas PEN, Roesan P. Roslani, mengatakan protokol kesehatan masih wajib dipakai sampai pemberian vaksin selesai. Program vaksinasi ditengarai memakan waktu hingga 1 tahun.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menekankan protokol kesehatan harus tetap diterapkan meskipun telah ada vaksin untuk Covid-19.

Wakil Ketua Satgas PEN, Roesan P. Roslani, mengatakan protokol kesehatan masih wajib dipakai sampai pemberian vaksin selesai. Program vaksinasi ditengarai memakan waktu hingga 1 tahun.

“Vaksin ini kan diberikan secara bertahap jadi protokol kesehatan harus tetap berjalan, sampai vaksin selesai,” katanya di Palembang, Senin (7/2/2020).

Roesan mengatakan vaksinasi merupakan salah satu faktor utama untuk memulihkan ekonomi dari dampak Covid-19. Kehadiran vaksin memberikan rasa aman dan keyakinan untuk masyarakat dan dunia usaha beraktivitas.

Namun demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat tak abai terhadap protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Protokol kesehatan harus terus kita pakai paling tidak sampai akhir tahun 2021, bahkan pada tahun 2022,” katanya.

Satgas PEN memproyeksi ekonomi Indonesia bisa pulih total pada tahun 2022—2023. Meski demikian kondisi saat ini sudah menunjukan tren perbaikan. 

“Ada hal positif dan momentumnya harus dijaga, ada vaksin, omnibus law, indeks kepercayaan konsumsen yang membaik. Ini semua bisa membalikkan kondisi sekarang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KADIN Sumsel Dodi Reza Alex menambahkan protokol kesehatan merupakan asas dan paradigma baru yang harus dipakai oleh semua industri di Sumsel.

“Protokol kesehatan masih  jadi kunci agar industri tetap tumbuh tahun depan, terutama sektor perhotelan dan restoran,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper