Bisnis.com, MEDAN — Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara dilanda banjir akibat luapan Sungai Padang. Sebanyak tiga pabrik karet di kota tersebut menghentikan produksi akibat tergenang banjir.
"Ada tiga pabrik karet remah yang berada di kota ini, ketiga pabrik tersebut terpaksa berhenti beroperasi sejak kemarin," ungkap Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah, Sabtu (28/11/2020).
Produksi ketiga pabrik karet tersebut terhenti sejak Jumat (27/11/2020). Penghentian produksi ini diakibatkan oleh putusnya akses masuk menuju pabrik akibat genangan air.
Apabila diakumulasikan, ketiga pabrik karet tersebut memberi andil terhadap produksi karet Sumut sebesar 8 persen per bulan.
"Share produksi ketiga pabrik tersebut per bulan terhadap total Sumut sekitar 8 persen, berarti share per hari sekitar 0,3 persen," tambah Edy.
Belum ada perkiraan mengenai pengaruh terhentinya produksi karet sejak 3 hari terakhir terhadap volume ekspor karet pada Desember mendatang.
Baca Juga
Karet merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Sumut setelah sawit. Hingga Oktober 2020, Gapkindo membukukan jumlah ekspor karet sebesar 40.543 ton. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 18,03 persen dibandingkan dengan September 2020 sebesar 34.351 ton.
Negara tujuan ekspor utama karet Sumut pada Oktober adalah Jepang dengan volume pengapalan 7.747 ton. Jumlah ini memberi andil sebesar 19,11 persen dari total volume ekspor karet Sumut pada bulan tersebut.
Kondisi Kota Tebing Tinggi, Sabtu (29/11/2020)./