Bisnis.com, KAYUAGUNG – Pemerintah menjalankan program padat karya penanaman mangrove atau bakau di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, untuk membantu warga pesisir yang terdampak pandemi virus corona jenis Covid-19.
Wakil Bupati OKI mengatakan program pemulihan ekonomi tersebut sangat membantu warga kawasan pesisir yang kegiatan ekonominya terganggu semasa pandemi.
Di OKI, program padat karya tanam mangrove dilaksanakan di Desa Simpang Tiga Abadi, Desa Simpang Tiga Jaya, dan Desa Sungai Lumpur di Kecamatan Tulung Selapan.
Penanaman mangrove dilakukan di area seluas 230 hektare dengan melibatkan 456 orang yang tergabung dalam lima kelompok, yakni Kelompok Bakau Abadi yang beranggotakan 100 orang, Kelompok Peduli Mangrove dengan anggota 100 orang, Kelompok Bakau Jaya Abadi dengan anggota 100 orang, Kelompok Hutan Mangrove dengan 96 orang anggota, dan Kelompok Pencinta Mangrove yang beranggotakan 65 orang.
Kelompok Bakau Abadi melakukan penanaman mangrove di areal seluas 50 hektare, Kelompok Peduli Mangrove menanami 50 hektare lahan, Kelompok Bakau Jaya Abadi menanami area seluas 50 hektare, Kelompok Hutan Mangrove menanami 50 hektare lahan, dan Kelompok Pencinta Mangrove menanami lahan seluas 30 hektare.
"Dalam program ini, penyaluran dana mulai dari persiapan hingga penanaman langsung dibayarkan ke masyarakat melalui mekanisme transfer ke rekening kelompok, sehingga program diharapkan benar-benar tepat sasaran," kata Jakfar di Kayuagung, ibu kota OKI, pada Selasa (24/11/2020).
Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Musi Siswo mengatakan bahwa program padat karya penanaman mangrove merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi nasional di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. "Di Sumsel kami lakukan di Kabupaten Banyuasin dan OKI.”
Dia menjelaskan bahwa program tersebut dilaksanakan dengan melibatkan 629 orang selama 34.076 hari orang kerja.