Bisnis.com, JAKARTA – Nilai ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada September 2020 mencapai US$98,6 juta, turun 10,91 persen dibandingkan dengan nilai ekspor September 2019.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Babel melalui rilisnya pada Senin (2/11/2020), hal itu dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor timah 4,76 persen (y-o-y), dan nontimah turun 34,05 persen (y-o-y).
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-t-m), nilai ekspor pada September 2020 turun 18,98 persen. Perinciannya, ekspor timah turun 17,77 persen dan ekspor nontimah turun 24,99 persen.
Selama Januari–September 2020, Singapura menyerap 20,46 persen (US$149,6 juta) ekspor timah, sedangkan China menyerap 21,52 persen (US$32,5 juta) ekspor nontimah.
Nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati pada Januari–September 2020 mendominasi sebesar US$112,9 juta atau 74,75 persen dari jumlah ekspor nontimah Babel.
Sementara itu, nilai impor Babel pada September 2020 sebesar US$0,97 juta, turun 44,39 persen dibandingkan dengan September 2019. Menurut BPS Babel, impor Januari–September 2020 US$12,30 juta. Sebanyak 83,07 persen impor pada Januari–September 2020 berupa nonmigas.
Impor nonmigas Januari-September 2020 didominasi oleh mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 64,28 persen (US$6,57 juta).
Pada Januari–September 2020, Malaysia menjadi pengekspor utama ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan nilai US$3,66 juta (29,71 persen).