Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona Klaster Industri di Batam, Dua Perusahaan Urung Tutup Total

Pilihan untuk tidak mendorong penutupan sementara perusahaan seperti yang diwacanakan sebelumnya, demi menjaga stabilitas ekonomi Batam
Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam Amsakar Achmad./Bisnis-Bobi Bani
Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam Amsakar Achmad./Bisnis-Bobi Bani

Bisnis.com, BATAM - Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan pihaknya meminta kepada PT Infineon Technologies Batam dan PT Philips Industries Batam untuk meningkatkan pengetatan protokol kesehatan.

Pengetatan itu, sebagai konsekuensi tidak dilakukannya penutupan sementara dua perusahaan yang banyak karyawannya terpapar Covid-19.

Semua karyawan dua perusahaan di kawasan Mukakuning, Batam ini juga harus menjalani pemeriksaan swab/rapid test untuk memastikan tidak ada karyawan yang terindikasi terpapar Covid-19.

Amsakar menjelaskan, pilihan untuk tidak mendorong penutupan sementara perusahaan seperti yang diwacanakan sebelumnya, demi menjaga stabilitas ekonomi Batam yang saat ini telah terdampak cukup signifikan. Tentang itu, pihaknya mendapat masukan dari pelaku usaha dan pengelola kawasan industri.

"Pilihan untuk lockdown (penutupan sementara) dua perusahaan itu dirasa tidak pas untuk saat ini. Pihak dari kawasan industri juga meminta untuk tidak dilakukan lockdown karena akan berpengaruh pada ekonomi kita nantinya. Pilihan selanjutnya, mereka harus memeriksakan semua karyawannya," kata Amsakar di Batam Centre, Batam, Jumat (25/9/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, ada sebanyak 63 orang karyawan PT Infineon yang terpapar Covid-19 berdasarkan data yang dikeluarkan timnya pada Selasa (22/9/2020). Selain PT Infineon, di PT Philips juga terdata ada 67 orang terpapar Covid-19 sehari setelahnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid menuturkan, pihaknya mengimbau agar perusahaan yang karyawannya tertular Covid-19 untuk secara mandiri melakukan penghentian sementara operasional perusahaan sampai diyakini virus yang menyebar di perusahaan dapat dikendalikan.

"Kita tahu kondisi ekonomi Batam masih baru akan bangkit setelah mengalami perlambatan parah sejak tahun 2017. Jika ditambah lagi dngan PSBB, kita khawatir banyak pengusaha yang gulung tikar," kata Rafki.

Lebih jauh, lanjut Rafki, jika nantinya pembatasan sosial diterapkan, pihaknya menyarakan agar dilakukan secara terbatas.

"Dengan begitu penyebaran Covid-19 akan lebih terkendali. Ketimbang melakukan PSBB tapi banyak masyarakat yang tidak disiplin dan patuh. Apalagi dengan kurangnya tenaga pengamanan selama PSBB belum tentu PSBB akan efektif jika diterapkan di Batam," kata Rafki.(K41)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bobi Bani
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper