Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Saham di Sumbar Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor terus tumbuh di Provinsi Sumatra Barat meski tengah dilanda pandemi Covid-19.
Siluet karyawan melintasi logo IDX Indonesia Stock Exchange di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta. /Bisnis.com-Dwi Prasetyo
Siluet karyawan melintasi logo IDX Indonesia Stock Exchange di gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta. /Bisnis.com-Dwi Prasetyo

Bisnis.com, PADANG - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor terus tumbuh di Provinsi Sumatra Barat meski tengah dilanda pandemi Covid-19.

Kepala BEI Perwakilan Sumbar Early Saputra mengatakan hingga Agustus 2020 jumlah investor ber KTP Sumbar mencapai 19.600 SID (single investor identification) dan jumlah itu naik 2.099 SID dibanding akhir tahun 2019.

Dia menjelaskan bila melihat dari sebelum Sumbar dilanda Covid-19 yakni Januari 2020, total SID itu 17.655 dengan nilai transaksi Rp415.912.432.352. Lalu di bulan Februari 2020 naik jadi 17.881 SID dengan nilai transaksi Rp346.092.718.154.

Sementara ketika memasuki bulan Maret dimana kondisi Sumbar yang mulai merasakan dampak dari Covid-19 itu, SID masih tumbuh menjadi 18.213 dengan nilai transaksi Rp483.177.229.219.

Begitu juga di bulan April SID masih tumbuh ke angka 18.304 dengan nilai transaksi Rp428.962.227.286. Kondisi tumbuh SID ini berlanjut hingga ke bulan Mei yakni 18.483 SID dengan nilai transaksi Rp307.961.897.562.

Tidak sampai di sana tren tumbuh masih terlihat di bulan Juni 18.738 SID, Juli 19.218 SID, dan Agustus 19.600 SID dengan nilai transaksi nya pun terus bertambah.

"Ini kabar baik karena nilai transaksinya itu mencapai Rp4,17 triliun dan dari bulan ke bulan terus tumbuh," kata Early kepada Bisnis, Jumat (18/9/2020).

Early menyebutkan daerah yang menjadi jumlah investor terbanyak dan melihat pada sub rekening efek (SRE) berada di Kota Padang dengan jumlah 10,759 dan dengan SID 8,842. Selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Tanah Datar dengan jumlah SRE 1,807 dan dengan SID 1,695.

Lalu juga ada dari Kabupaten Agam 1,431 SRE, Kota Bukittinggi 1,270 SRE, dan Kota Solok 1,114 SRE. Sementara untuk daerah lainnya SRE berada di angka 810 dan yang terendah SRE nya datang dari Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan 59 SRE.

"Saya berharap Pasar Modal semakin berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu BEI juga optimis terus tumbuh dengan berbagai kelas online yang telah kami buat lumayan banyak peminatnya," ujar Early.

Menurutnya adanya peningkatan jumlah investor tersebut tidak terlepas dari sosialisasi dan pembukaan galeri investasi yang dilakukan BEI dengan anggota bursa di sejumlah perguruan tinggi yang ada di Sumbar.

Seperti di Galeri Investasi BEI di Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Politeknik Negeri Padang, Universitas Putra Indonesia, Universitas Dharma Andalas, Universitas Dharmas Indonesia.

Serta juga ada Galeri Investasi Syariah BEI di UIN Imam Bonjol, IAIN Batusangkar, dan galeri investasi BEI di MM FE Unand dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

"Bila dibandingkan tahun 2019, pertumbuhan SID atau Jumlah Investor memang tampak tidak setinggi tahun lalu," sebut dia.

Dikatakan Early, hal itu dikarenakan tahun lalu sebulan nya itu sekitar Rp200 miliar lebih hingga Rp400 lebih miliar per bulan. Semetara tahun ini sudah ada yang sebulan Rp700 miliar lebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper