Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total impor selama Januari-Agustus 2020 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencapai US$7.376,88 juta. Jika dibandingkan dengan total impor periode yang sama tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 8,14 persen, yaitu dari US$6.821,46 juta menjadi US$7.376,88 juta.
"Kenaikan impor Januari-Agustus 2020 dikarenakan sektor nonmigas meningkat sebesar 10,39 persen, sementara sektor migas turun sebesar 4,70 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepri Agus Sudibyo, Selasa (16/9/2020).
Agus menjelaskan, golongan barang impor sektor nonmigas di Provinsi Kepri yang memiliki nilai terbesar selama Januari-Agustus 2020 adalah mesin/peralatan listrik (HS 85), yaitu sebesar 2.407,31 juta dolar AS atau 37,56 persen dari total impor nonmigas.
Pada impor migas, kata dia, komoditas impor terbesar di Provinsi Kepri pada Januari-Agustus 2020 adalah hasil minyak dengan nilai impor mencapai 697,86 dolar AS dan memiliki peran 9,46 persen dari total nilai impor.
"Impor nonmigas dan migas terbesar Provinsi Kepri periode Januari-Agustus 2020, yaitu dari negara Singapura, masing-masing mencapai 2.518,43 juta dolar AS dan 455,04 juta dolar AS," ujar Agus pula.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan total nilai impor selama Januari-Agustus 2020 terbesar menurut pelabuhan utama, yaitu melalui Pelabuhan Batu Ampar sebesar 3.646,49 juta dolar AS, terbesar kedua sampai kelima berturut-turut adalah Pelabuhan Sekupang 1.510,05 juta dolar AS, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun 683,72 juta dolar AS, Pelabuhan Tanjung Uban 683,72 juta dolar AS, dan Pelabuhan Kabil/Panau 267,96 juta dolar AS.
Baca Juga
Adapun total volume impor di Januari-Agustus 2020 terbesar melalui Pelabuhan Tanjung Balai Karimun sebesar 1.645, ribu ton, terbesar kedua sampai kelima berturut-turut adalah Pelabuhan Tanjung Uban 1.425,38 ribu ton, Pelabuhan Batu Ampar 1.183,58 ribu ton, Pelabuhan Kabil/Panau 273,68 ribu ton, dan Pelabuhan Sekupang 176,89 ribu ton.