Bisnis.com, PESISIR SELATAN - Lahan perkebunan jagung di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, pada semester I tahun 2020 ini semakin luas. Dari target 13.869 hektar kini yang telah terealisasi mencapai 17.173 hektar atau surplus seluas 3.304 hektare.
"Kalau melihat dari kondisi sampai 8 September 2020 kemarin dari target bulan September 2020 seluas 1.923 hektar telah terealisasi 1.091 hektar," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Nuzirwan, Rabu (9/9/2020).
Dia menyebutkan kondisi tersebut menunjukkan kalau animo petani di Pesisir Selatan untuk menanam jagung sangat besar. Hal ini juga beriringan adanya pangsa pasar yang bagus di daerah itu.
Maka dari itu untuk lebih memacu peningkatan luas tanam jagung, program pemanfaatan lahan-lahan terlantar dan ditumpangsarikan dengan tanaman hortikultura dapat lebih dioptimalkan.
"Saya berharap hal ini juga beriringan dengan kesejahteraan petani jagung khususnya di Pesisir Selatan," harap dia.
Menurutnya agar luas lahan perkebunan jagung terus bertambahkan maka perlu juga untuk memanfaatkan lahan terlantar yang dapat diolah. Tentunya hal itu butuh kemauan dari petani.
Dia menyatakan dari sisi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan beserta jajaran tentunya akan terus melakukan bimbingan kepada petani dalam pengembangan tanam jagung tersebut.
Nuzirwan mengakui bahwa di Pesisir Selatan memiliki lahan potensial untuk pengembangan tanaman pangan, salah satunya komoditi jagung.
"Terkait hal itu, kita berupaya mendorong dan membimbing petani agar meningkatkan usaha pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan dan ekonomi keluarga," katanya.
Gerakan Tanam Jagung
Bahkan baru kemarin Selasa (8/9) kata Nuzirwan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar telah melaksanakan Gerakan Tanam Jagung dalam mendukung swasembada pangan berkelanjutan di Kelompok Tani Sawah Bukit 1, Nagari Inderapura Timur, Kecamatan Air Pura.
Dikatakannya untuk meningkatkan ekonomi keluarga, maka petani diminta tidak terpaku dengan satu komoditi saja seperti padi, tetapi juga mengembangkan komoditi lain salah satunya jagung.
Hal itu bertujuan agar petani tidak keteteran dalam mengeluarkan biaya untuk bertani serta dinilai lebih fokus untuk mengurus tanaman komoditinya.
"Jagung saat ini memiliki pasar yang jelas dan kestabilan harga cukup terjamin," jelasnya.
Menurutnya jagung pipilan terutama sekali dibutuhkan untuk bahan makanan dan untuk pakan ternak, hingga kini tingkat permintaan pasar masih cukup tinggi. Sehingga komoditi jagung merupakan salah satu produk tanaman pangan unggulan di Pesisir Selatan setelah padi.
"Kita bertekad Pesisir Selatan menjadi sentra jagung nomor satu di Sumbar," ungkapnya.