Bisnis.com, PEKANBARU — PT Perkebunan Nusantara V berkomitmen melaksanakan program percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) secara berkelanjutan.
Perseroan diberi target peremajaan 18.250 hektare hingga 2023 atau 40 persen dari total kebun binaan yang mencapai 56.666 ha. Realisasi saat ini 20 persen dari total target kebun binaan.
Direktur Utama PTPN V Jatmiko Krisna Santosa menjelaskan program PSR yang dilaksanakan perusahaannya berlangsung sejak 2019 lalu. "PTPN V diarahkan pemegang saham kembali ke masyarakat. 50 persen CPO kami dari masyarakat. Sehingga, kami membuat skema agar para petani nyaman. Kami berikan jaminan produksi. Produktivitas di bawah standar nasional, itu diganti," jelas Jatmiko seperti dikutip, Selasa (1/9/2020).
Khusus peremajaan sawit di Siak, Jatmiko mengatakan PTPN V telah melaksanakan di lima KUD yakni Karya Mukti, Dayo Mukti, Tani Sejahtera, Tunas Karya dan Karya Dharma III. Peremajaan sawit yang gencar dilakukan itu tidak semata mengganti tanaman lama dengan sawit baru melainkan juga meningkatkan produktivitas TBS.
"Lima KUD tadi, produktivitas sampai dengan Agustus tercatat 15 ton per hektare dan diperkirakan akan mencapai 26 ton hektar pada akhir tahun nanti," kata Jatmiko.
Peremajaan ini bagian dari upaya perusahaan untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku Tandan Buah Segar (TBS). Kapasitas olah Pabrik Kelapa Sawit PTPN V mencapai 570 ton TBS perjam.
Baca Juga
Jatmiko melanjutkan perseroan membuka kesempatan petani untuk bekerja di arealnya sendiri (padat karya), setelah pelaksanaan land clearing. Dengan begitu, petani menjadi lebih mandiri secara pendapatan dan memperoleh tambahan skill (transfer knowledge).
Wakil Direktur PTPN III Denaldy Mauna percaya program peremajaan sawit rakyat yang dilakukan PTPN V dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan kesejahteraan petani.(K42)