Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumsel Libatkan 1.000 PPL Bantu Petani Genjot Produksi

Pemprov Sumatra Selatan bakal menggandeng 1.000 petugas penyuluh lapangan atau PPL yang akan ditempatkan di seluruh daerah pertanian untuk membantu petani dalam meningkatkan produksi padi yang dapat berimbas positif pada kesejahteraan petani di provinsi itu
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan bakal menggandeng 1.000 petugas penyuluh lapangan atau PPL yang akan ditempatkan di seluruh daerah pertanian untuk membantu petani dalam meningkatkan produksi padi yang dapat berimbas positif pada kesejahteraan petani di provinsi itu.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan tenaga PPL diperlukan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam mengolah lahan sawahnya. 

“Hal ini akan memberikan bimbingan kepada petani bukan hanya untuk belajar ilmu petanian, tetapi bagaimana agar petani dapat memiliki jiwa enterpreneur jangan menjadi petani yang hanya menjadi buruh di lahannya sendiri,” katanya, Kamis (26/8/2020).

Menurut gubernur, petani merupakan profesi yang berperan penting terhadap ketahanan pangan suatu daerah. Apalagi, Sumsel juga berambisi menjadi lumbung pangan nasional sehingga berkontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan pangan bagi provinsi lain di Tanah Air.

“Sumsel harus menjadi lumbung pangan nasional dan menjadi andalan bukan hanya slogan, infrastrukturnya dan juga semua hal yang diperlukan petani harus dipenuhi,” katanya.

Oleh karena itu, kata Deru, pemprov pun berkomitmen untuk terus menggelontorkan berbagai bantuan dan program yang menunjang petani. Mulai dari alat dan mesin pertanian (alsintan), distribusi pupuk, serta membuatkan sodetan hingga  ke lokasi persawahan menggunakan pompa submersible.

“Contohnya di Muara Enim, kami akan dorong petani bisa panen 3 kali dengan cara membuatkan sodetan ke lokasi persawahan menggunakan pompa submersible,” katanya.

Deru mengatakan Pemprov menargetkan produksi padi mencapai 4,92 juta ton gabah kering giling (GKG) hingga akhir tahun 2020. Adapun realisasi produksi hingga 17 Agustus 2020 mencapai 2,89 juta ton GKG dengan luas tanam baru mencapai 840.663 Ha.

Menurut dia, perlu tambahan luas tanam 128.719 Ha agar target capaian produksi tersebut bisa dipenuhi pada tahun ini. 

“Untuk menggenjot  produksi itu saya intruksikan seluruh instansi yang berkaitan agar membuat programnya, membuat saluran yang dibutuhkan. Tapi tentu Bupati punya tugas juga untuk menyemangati petani, melengkapi dari apa infrastruktur yang dibangun itu nanti,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper