Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumsel Genjot Belanja, Selamatkan Pertumbuhan Ekonomi

Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mengatakan dirinya sudah mengajak semua pemerintah kabupaten/kota untuk segera merealisasikan belanja.
Gubernur Sumsel Herman Deru meninjau perbaikan jalan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. istimewa
Gubernur Sumsel Herman Deru meninjau perbaikan jalan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan memastikan belanja pemerintah pada kuartal III/2020 akan lebih gencar untuk menyelamatkan pertumbuhan ekonomi daerah itu yang telah terkontraksi akibat pandemi Covid-19.

Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mengatakan dirinya sudah mengajak semua pemerintah kabupaten/kota untuk segera merealisasikan belanja.

“Belanjakan sebanyak-banyaknya, proyek tidak boleh setop. Jalan saja terus, ini strategi yang kami pakai untuk ke depan,” katanya, Jumat (7/8/2020).

Dia menambahkan Pemprov Sumsel pun akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk memulihkan daya beli masyarakat sehingga konsumsi rumah tangga pun dapat kembali tumbuh.

Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah pada kuartal II/2020 terkontraksi atau minus 8,10 persen. 

Penurunan tersebut turut membuat pertumbuhan ekonomi provinsi itu terkontraksi menjadi -1,37 persen pada periode tersebut.

Menurut gubernur, sebetulnya pemerintah daerah telah aktif melakukan belanja, tetapi memang seringkali terkendala di transfer pihak ketiga atau kontraktor.

Sekretaris Daerah Sumsel Nasrun Umar menambahkan penyerapan belanja di Sumsel saat ini sudah hampir mencapai 50 persen. 

Apalagi, gubernur telah mengarahkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mempercepat realisasi serapan anggaran.

"Saya sudah perintahkan semua OPD di Sumsel untuk segera menyerap anggaran belanja. Karena itu sesuai arahan Gubernur Sumsel dan intruksi dari Presiden RI. Pada pertengahan Juli kemarin, penyerapan anggaran belanja kita sudah mencapai 31,7 persen dan diyakini saat ini sudah hampir mencapai 50 persen," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper