Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19 Tekan Daya Beli Konsumen, Inflasi Sumsel Landai

Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan menilai pandemi Covid-19 telah menganggu daya beli masyarakat di daerah itu yang terlihat dari rendahnya laju inflasi.
Pemkot Palembang meninjau stok gula pasir di gudang Bulog Divre Sumsel pada Kamis (12/3/2020)./Bisnis-Dinda Wulandari
Pemkot Palembang meninjau stok gula pasir di gudang Bulog Divre Sumsel pada Kamis (12/3/2020)./Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG - Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan menilai pandemi Covid-19 telah menganggu daya beli masyarakat atau konsumen di provinsi itu yang terlihat dari rendahnya laju inflasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, inflasi pada Juni 2020 hanya sebesar 0,20 persen. Laju tersebut jauh lebih rendah dibanding bulan yang sama pada 2019 yang sebesar 0,55 persen dan pada Juni 2018 yang sebesar 0,60 persen.

“Kalau dibandingkan bulan Juni selama 2 tahun terakhir, jauh lebih kecil. Betapa memang daya beli masyarakat agak terganggu terkait pandemi ini,” kata Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih, Rabu (1/7/2020).

Menurut Endang, biasanya angka inflasi yang besar terjadi saat menghadapi bulan puasa, hari raya Idulfitri, Natal dan Tahun Baru. Namun pandemi telah mengubah tren pembentukan harga di masyarakat.

“Kita bisa lihat pada momen Lebaran pada Mei 2020 inflasi tidak begitu besar, bahkan pada April, saat puasa, terjadi deflasi, sekarang Juni hanya 0,20 persen,” katanya.

Endang menambahkan jika dilihat dari komoditas penyumbang inflasi, kenaikan harga daging ayam ras berpengaruh signifikan terhadap terbentuknya inflasi di dua kota yang mewakili Sumsel, yakni Palembang dan Lubuklinggau.

Menurut dia, kelompok makanan, minuman dan tembakau masih mengalami inflasi di Kota Palembang. Begitu pula 8 kelompok lainnya.

Sementara deflasi terjadi untuk kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga. Hal yang sama turut terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 

“Perawatan pribadi deflasi karena di dalamnya ada komoditas perhiasan emas, di mana kita tahu harganya fluktuatif dan cenderung turun, ini berpengaruh ke kelompok tersebut,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper