Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan telah mengucurkan dana sebanyak Rp37 miliar guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di provinsi tersebut.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pihaknya sudah menyiapkan antisipasi dan penanganan karhutla secara matang, termasuk pendanaan. “Sudah kami kucurkan Rp37 miliar. Ini dimanfaatkan untuk pencegahan dan penanganan karhutla pada tahun ini,” katanya, Kamis (18/6/2020).
Deru mengatakan alokasi dana tersebut dapat ditingkatkan menjadi Rp50 miliar jika memang nantinya dibutuhkan. Menurut Gubernur, saat ini pihaknya telah membuat posko dan membentuk satuan tugas untuk penanganan karhutla.
Dia melanjutkan, status siaga sudah ditetapkan pada 20 Mei lalu, meski di tengah anomali hujan yang masih tinggi.
“Status ini kita keluarkan, agar semua pihak bisa bergerak menjalankan tugas dan fungsinya. Bukan hanya unsur pemerintah namun juga TNI dan Polri serta pihak lain yang terlibat,” ujarnya.
Deru memaparkan titik panas yang telah terpantau sejak Januari 2020 hingga kini mencapai 1.721 titik. Menurut dia, titik panas terlihat di Musi Banyuasin, Lahat, Banyuasin, Prabumulih, OKI dan Muara Enim.
“Yang menjadi perhatian utama memang daerah tersebut karena didominasi lahan gambut. Tahun ini kita tambah luasan daerah rawan karhutla karena kita berkaca dari tahun lalu,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori, mengatakan dengan sudah ditetapkan status siaga darurat maka pemerintah pusat sudah mengucurkan bantuan penanganan karhutla untuk Sumsel, berupa helikopter dan pesawat.
“Sekarang kita ada tiga bantuan dari pusat untuk antisipasi karhutla, yakni 2 unit helikopter untuk patroli dan waterbombing dengan kapasitas 5.000 liter dan satu unit pesawat untuk patroli,” katanya.