Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumatra Selatan Awasi 10 Daerah Rawan Karhutla

Pemprov Sumatra Selatan akan fokus mengawasi 10 daerah di provinsi itu yang selama ini rawan karhutla.
Ilustrasi - Simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, Riau./Antara-Rony Muharrman
Ilustrasi - Simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, Riau./Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan memastikan akan fokus mengawasi 10 daerah di provinsi itu yang selama ini rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.

Sekretaris Daerah Sumsel Nasrun Umar mengatakan 10 kabupaten/kota itu seringkali mengalami bencana karhutla saat musim kemarau tiba.

“Kami mengantisipasi karhutla setiap tahun di samping saat ini juga mengatasi pandemi Covid-19,” katanya,Senin (15/6/2020).

Adapun 10 kabupaten/kota tersebut meliputi Kabupaten Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, OKU, Muara Enim, PALI, Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Muratara, dan Kabupaten Musi Rawas.

Menurut Nasrun, pemprov Sumsel tak hanya memberikan pengawasan esktra terhadap 10 daerah itu, melainkan juga bakal menggelontorkan dana penanganan karhutla.

Dia mengingatkan bahwa dana karhutla ini merupakan dana khusus untuk sarana dan prasarana penanganan karhutla. Namun demikian, Nasrun tidak menyebutkan berapa besaran dana yang telah disiapkan pemprov.

“Jadi dana ini difokuskan pada sarana dan prasarana karena tujuan kita sama yaitu untuk meminimalisir hotspot yang ada,” katanya.

Sementara itu Bupati Kabupaten OKI Iskandar mengatakan pihaknya telah mengingatkan masyarakat untuk mencegah karhutla dan menjaga hutan.

“Saya juga minta kepada pemerintah desa dan petinggi - petinggi yang masuk dalam stakeholder ini untuk membina dan mengedukasi masyrakat guna mencegah terjadinya karhutla,” katanya.

Bupati Kabupaten Muba Dodi Reza Alex mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, kemarau akan akan berlangsung mulai awal April hingga Oktober 2020 di kabupaten itu,  dengan kondisi suhu panas dan kering yang dapat mengakibatkan kebakaran hutan.

“Adapun tingkat kebakaran pada tahun lalu itu menjadi pelajaran untuk dalam menghadapi Karhutla pada tahun 2020,” katanya.

Menurut Dodi, pihaknya melakukan patroli mulai dari kecamatan hingga ke desa-desa. 

“Sering lakukan koordinasi yang lebih baik lagi, ketersediaan alat berat harus disiapkan sejak awal,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper