Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Sumatra Barat telah mengizinkan operasional sejumlah tempat wisata dalam masa kenormalan baru atau new normal. Untuk menjaga kepercayaan wisatawan, Pemprov Sumbar pun menyediakan layanan tes rapid dan tes swab Covid-19 bagi setiap orang yang akan masuk ke daerahnya.
Irwan Prayitno, Gubernur Sumbar menyampaikan sudah ada lima tempat wisata yang dibuka kecuali objek wisata air. Pasalnya, objek wisata air masih menunggu aturan dan SOP dari Dinas Pariwisata dan tim ahli.
"Untuk objek wisata yang bersifat kolam renang, tim dan Dinas Pariwisata sedang membahas bagaimana berwisata di kolam renang terbebas dari wabah Covid-19. Kita berharap masyarakat yang berwisata selalu menerapkan protokol kesehatan. Insya Allah bagi masyarakat yang disiplin menjalankan protokol kesehatan akan selamat dari sebaran wabah virus Covid-19," kata Irwan melalui keterangan resmi, Minggu (14/6/2020).
Irwan pun mengajak setiap pemerintah di tingkat kabupaten/kota berkomitmen dan konsisten menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata daerah masing-masing.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial menambahkan pihaknya telah meninjau pelaksanaan pembukaan kembali objek wisata Gudang Ransum dan Taman Wisata Kandih di Kota Sawahlunto serta Istano Pagaruyung, RM Aroma, dan Hotel Emersia di Kabupaten Tanah Datar.
"Dari peninjauan 5 objek tersebut, protokol kesehatan sudah dijalankan sesuai SOP yang disusun Dinas Pariwisata provinsi dan kabupaten/ kota, yaitu pemakaian masker pengelola dan pengunjung, tempat cuci tangan permanen, pengukuran suhu, jaga jarak, manajemen jumlah pengunjung dengan luas lahan, batasan jam operasional, layanan kesehatan, dan tim pengawasan terpadu," jelas Novrial.
Novrial melaporkan kondisi di lapangan saat ini sudah mulai ramai pengunjung dari luar daerah yang datang ke tempat wisata di Sumbar seperti dari Riau dan Sumatera Utara.
Untuk meyakinkan wisatawan agar berkunjung ke Ranah Minang, Pemprov Sumbar menyediakan tes swab gratis untuk seluruh masyarakat yang ingin masuk, baik masyarakat dari wilayah zona merah maupun zona hijau Covid-19.
Adapun, saat ini Laboratorium FK Universitas Andalas telah memeriksa tes swab dari hampir 27.000 sampel atau kurang dari 0,6 persen penduduk Sumbar.
"Dalam upaya antisipasi penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat telah melakukan tracing lebih baik dibandingkan daerah lain dan kita menargetkan 1 persen sekitar 50.000 sampel yang dilakukan. Tim telah memeriksa lebih dari 1.500 sampel perhari," ujar Irwan.
Dari target pemeriksaan swab tersebut, Irwan juga memasukkan semua orang yang ingin masuk Sumbar baik yang memiliki KTP Sumbar maupun tidak.
"Pendekteksian cepat penyebaran virus ini akan mampu memutus mata rantai Covid-19. Karena itu, para petugas di lapangan hendaknya kerja sungguh-sungguh. Sehingga ini akan mampu memberi rasa aman, mengurangi rasa cemas dan khawatir akan virus Covid-19 bagi masyarakat dalam menjalankan akivitas," kata Irwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel