Bisnis.com, PEKANBARU — Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru mencatat terjadinya penurunan volume kendaraan umum sejak pekan lalu, sejalan dengan semakin meluasnya penyebaran virus corona (Covid-19).
Adapun, berkurangnya jumlah kendaraan umum yang melintas di ibukota Provinsi Riau ini berbanding lurus dengan semakin sepinya penumpang karena masyarakat diimbau untuk menghindari kegiatan di luar rumah.
Kepala Dnas Perhubungan Kota Pekanbaru Yuliarso menyampaikan penurunan volume kendaraan umum berupa bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), dan busway Trans Metro Pekanbaru (TMP) mencapai 30% pada Senin (20/4/2020) dibandingkan dengan hari biasa.
"Ada penurunan drastis jumlah penumpang,” kata Yuliarso melalui keterangan resmi, Senin (20/4/2020).
Dia menambahkan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pekanbaru nantinya akan semakin mengurangi jumlah angkutan umum yang berlalu-lalang.
Adapun, penurunan volume kendaraan umum juga imbas dari pengurangan armada dari bus TMP yang merupakan transportasi andalan di dalam kota.
Adapun, PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) selaku operator bus TMP telah mengurangi armadanya dan menutup sejumlah rute sejak Maret 2020 karena sepinya penumpang.
Saat ini, bus TMP yang dikerahkan hanya berjumlah 30 unit dibandingkan dengan hari biasanya sebanyak 75 unit.
Heri Susanto, Direktur PT Sarana Pembangunan Pekanbaru mengatakan bahwa jumlah penumpang bus TMP terus turun sejak pemerintah mengeluarkan imbauan agar masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 pada bulan lalu.
"Pada hari biasa satu harinya penumpang bus TMP bisa tembus 12.000 orang per hari. Tapi kini paling banyak hanya sekitar 2.000 sampai 3.000 penumpang per hari," kata Heri.