Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumut Jaga Stok Gula Pasir Hingga Lebaran

Ketersediaan gula pasir menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menjelang masuknya bulan puasa Ramadhan dalam dua pekan mendatang.
Salah satu pedagang gula dipasar tradisional sedang mengemasi gula pasir untuk dijual kembali / Arief Rahman
Salah satu pedagang gula dipasar tradisional sedang mengemasi gula pasir untuk dijual kembali / Arief Rahman

Bisnis.com, MEDAN - Ketersediaan gula pasir menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menjelang masuknya bulan puasa Ramadan dalam 2 pekan mendatang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatra Utara Zonny Waldi menyampaikan, persediaan bahan pangan pokok secara keseluruhan masih aman. Saat ini hampir seluruh komoditas pangan memiliki stok di atas rata-rata kebutuhan setiap bulan.

Dia memberikan contoh, untuk ketersediaan beras saat ini sebanyak 555.805 ton dari rata-rata kebutuhan sebanyak 164.177 ton per bulan. Pada April dan Mei 2020, bersamaan dengan periode ramadan dan lebaran, kebutuhan beras mencapai 180.595 ton per bulan.

Namun, kondisi demikian tidak terjadi pada komoditas gula. Persediaan gula pasir di Sumut saat ini hanya 1.200 ton dari rata-rata kebutuhan 21.020 ton per bulan.

Selama periode ramadhan dan lebaran, kebutuhan gula pasir diperkirakan mencapai 23.122 ton per bulan. Keterbatasan stok gula pasir saat ini mendorong harga rata-rata pedagang di pasar naik 49% di atas harga acuan pembelian Rp12.500 per kg, pada Selasa (7/4/2020).

"Secara keseluruhan [bahan pangan pokok] dapat dikatakan aman. Kecuali untuk daging kerbau hingga semalam belum masuk. Kemudian gula kristal putih masih minus," katanya saat dikonfirmasi pada Jumat (10/4/2020).

Zonny menjelaskan kapasitas produksi gula pasir lokal terbatas hanya 5.000 ton setiap musim tanam. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian besar kebutuhan gula pasir di Sumatra Utara masih dipasok dari luar daerah seperti Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Lampung.

Untuk menjamin persediaan gula pasir pada periode ramadan dan lebaran, Disperindag telah memberikan penugasan khusus kepada PT Medan Sugar Industry untuk mengolah gula rafinasi sebanyak 15.000 ton. Pengolahan dijadwalkan mulai dilakukan mulai awal pekan depan.

Sementara itu, sisa dari kebutuhan itu akan dipasok dari perdagangan antar daerah. "Mudah-mudahan sekitar 10 hari lagi stok gula kita cukup karena perusahaan di Medan akan memproduksi gula penugasan. [Persediaan] diharapkan kembali normal untuk puasa dan Lebaran," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper