Bisnis.com, PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja atau Pusri Palembang memastikan pabrik NPK Fusion II siap beroperasi dalam waktu dekat seiring telah tuntasnya pembangunan pabrik oleh kontraktor.
Penyelesaian pembangunan pabrik tersebut terwujud dalam penandatanganan plant acceptance Pabrik NPK Fusion II bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor pelaksana proyek.
Direktur Utama PT Pusri Palembang Mulyono Prawiro mengatakan pabrik NPK Fusion II merupakan salah satu proyek strategis perusahaan yang mulai dibangun sejak Januari 2018. Adapun kapasitas produksi pabrik mencapai 2x100.000 MTPY.
“Ini jadi salah satu tonggak penting karena ke depannya kami tidak hanya fokus urea, melainkan mulai merambah ke pupuk majemuk atau NPK (nitrogen, fosfor, kalium)” ujar Mulyono dalam keterangan pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (27/2/2020).
Menurut dia, perusahaan memang sedang berupaya untuk melakukan diversifikasi produk, salah satunya lewat pupuk NPK.
Dengan beroperasinya Pabrik NPK Fusion II, Pusri berharap dapat meningkatkan market share mengingat semakin tingginya tren permintaan pasar dalam negeri dan ekspor.
“Pembangunan Pabrik NPK Fusion II juga sejalan dengan program kerja Pupuk Indonesia untuk lebih fokus pada lini produk pupuk majemuk yang telah terbukti memiliki produktivitas lebih dibanding pupuk tunggal,” katanya.
Selain itu, dia mengemukakan, upaya ini juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku gas.
Diketahui, pabrik NPK Fusion II dibangun kontraktor EPC Nasional PT Wijaya Karya (Persero) Tbk di atas lahan seluas 4,38 hektare di komplek Pusri Palembang. Pabrik tersebut terletak dekat Pabrik Pusri IIB dengan menggunakan teknologi Steam Fused Granulation.
Direktur Operasi II PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Bambang Pramujo, mengatakan pihaknya ingin ikut berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kami mendapat kesempatan untuk ikut berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional dengan cara membangun pabrik NPK Fusion II ini,” katanya.
Pusri Palembang memproduksi dan menyalurkan pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani di sejumlah Provinsi yakni khususnya pupuk urea PSO yang disalurkan ke wilayah Babel, Bengkulu, Sumsel, Lampung, Jateng, Yogyakarta, Kalbar, Kalsel, dan Kalteng.
Sedangkan untuk NPK disalurkan ke wilayah Sumsel dan beberapa wilayah di Jambi.