Bisnis.com, PEKANBARU--Pemerintah Kota Pekanbaru bakal fokus menggarap sektor pariwisata dari sisi keunggulan cagar budaya [heritage] dan budaya asli daerah pada tahun ini. Hal itu diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung maupun penyelenggara event untuk menggelar acara di Kota Bertuah.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pekanbaru Ardiansyah Eka Putra menyebut ibukota Provinsi Riau ini memang terkenal sebagai kota penyedia layanan jasa dan industri. Jauh berbeda dibandingkan dengan kabupaten di sekitarnya yang kaya akan produksi CPO dan migas.
“Dari industri ada olahan dan MICE, sementara dari jasa ada pariwisata dan perdagangan. Fokus kami tahun ini ke pengembangan wisata heritage dan budaya [yang dapat menggairahkan pariwisata dan MICE sekaligus],” katanya kepada Bisnis saat dikunjungi di kantornya, Rabu (19/2/2020).
Pada 2019, lanjut Ardiansyah, setidaknya ada 17 cagar budaya yang telah ditetapkan pemerintah untuk mendukung penguatan budaya di Bumi Melayu.
Selanjutnya, dari sisi event baik acara lokal, nasional, maupun internasional pun sudah dibidik dan disusun sejak awal tahun ini. Disbudpar Pekanbaru sendiri telah menyiapkan rangkaian event bertajuk Bandarraya Melayu.
Pada bulan ini, telah terselenggara Pekanbaru Bandarraya Melayu Tourism, Trade, and Investment yang dihadiri oleh pengunjung dari Malaysia dan provinsi-provinsi tetangga.
Disbudpar Pekanbaru mengatakan dalam pipeline proyeknya saja sudah ada 20 event yang akan digelar pada tahun ini. Beberapa perhelatan yang akan dilangsungkan a.l. festival budaya nasional, festival kuliner, festival jazz bertaraf internasional.
Adapun, daftar tersebut belum termasuk event dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain dan pihak ketiga. Pada Juni nanti juga akan diadakan Health Tourism yang diinisiasi oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia) berupa ekspo selama 4 hari. Ardiansyah menyebut daftar event itu pun nantinya terus bertambah seiring dengan proposal yang masuk.
Dirinya memperkirakan ke depannya Kota Pekanbaru dapat dijadikan salah satu kota utama tujuan perhelatan event nasional maupun internasional.
Dirinya mengklaim dengan kapasitas yang dimiliki saat ini bahkan Kota Pekanbaru sudah siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 pada 2021 nanti.
“Piala Dunia U20 di 2021 kami siap lah, sampai final juga siap,” tuturnya sambil menunjukkan bahwa ketersediaan penginapan sudah mencukupi dan transportasi sudah baik.
Pekan lalu, Stadion Utama Riau di Pekanbaru terpilih menjadi salah satu dari 11 stadion yang dinominasikan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 setelah ditinjau oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sempat memuji stadion yang pernah menjadi venue PON XVIII 2012 berkapasitas 44 ribu orang itu.
“Stadion Utama Riau ini sangat besar megah. Apalagi semua tempat duduknya sudah single seat. Tinggal perawatan dan perbaikan pada beberapa sisi,” kata Iriawan.
Adapun, event berskala nasional dan internasional bakal mampu mendatangkan banyak pelancong dari luar Provinsi Riau. Ardiansyah menyebut kombinasi dari event dan jumlah wisatawan yang datang ini selanjutnya bakal menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD).