Bisnis.com, PEKANBARU — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau menargetkan tingkat partisipasi masyarakat dalam sensus penduduk (SP) 2020 secara online atau mandiri sebesar 30 persen dari keseluruhan penduduk di Bumi Lancang Kuning.
Misfaruddin, Kepala BPS Riau, menyampaikan pihaknya menargetkan tingkat partisipasi yang lebih tinggi daripada nasional yang sebesar 23 persen setelah mempertimbangkan kondisi di lapangan, seperti pengetahuan masyarakat dan akses internet.
“Target kami untuk SP online ini cuma 30 persen karena kami tahu situasi, tidak semuanya punya internet. Tapi di Pekanbaru lebih besar karena di sini kan internetnya bagus,” kata Misfaruddin di Pekanbaru, Senin (17/2/2020).
Adapun, pencacahan sensus penduduk yang dilakukan sekali dalam 10 tahun pada 2020 ini berbeda dibandingkan 6 sensus yang dilakukan sebelumnya.
Kali ini, BPS mengadakan pencacahan secara online atau SP Online pada periode 15 Februari—31 Maret 2020. Dalam pencacahan online ini, BPS menggunakan basis data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Misfaruddin memaparkan saat ini data yang ada di server BPS diambil dari data yang ada di Dukcapil. Nantinya, akan terlihat penduduk yang telah memiliki Kartu Keluarga (KK) maupun Nomor Induk Kependudukan (NIK) lewat data tersebut.
Baca Juga
Apabila ada beberapa penduduk yang belum memiliki), lanjut Misfaruddin, pihaknya akan tetap mendata lewat wawancara.
“SP 2020 sifatnya de facto dan de jure. Semua penduduk Riau atau masyarakat yang sudah menetap di Riau selama 1 tahun atau lebih, atau belum menetap selama 1 tahun atau lebih tetapi bermaksud menetap di sini, itu semua akan kami catat,,” tegasnya.
Setelah melakukan pencacahan online, BPS akan melangsungkan pencacahan secara wawancara pada periode 1—31 Juli 2020. Adapun waktu sensus (sensus date) yang ditetapkan adalah pada Juli ini.
Setelah SP 2020 terlaksana, nantinya data yang terkumpul di BPS pusat akan diserahkan kepada Dukcapil untuk ditindaklanjuti secara berjangka.
Harapannya, pada sensus berikutnya pada 2030 nanti BPS akan melakukan sensus online secara keseluruhan alias tidak ada lagi tahap wawancara di lapangan.
Selain untuk mengetahu jumlah penduduk di suatu wilayah, sensus penduduk juga dapat digunakan untuk memperkirakan pertumbuhan jumlah penduduk di masa yang akan datang.
BPS mencatatn, jumlah penduduk di Provinsi Riau akan naik sebesar 9,94% menjadi 7,52 juta jiwa pad 2025 dari 6,84 juta jiwa pada 2019.
Sementara itu, bonus demografi akan mulai terbuka pada 2019 dan tertutup pada 2045, dengan puncak bonus demografi terjadi pada 2030.