Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harimau Pemangsa Manusia Tak Akan Dilepasliarkan

Harimau yang pernah konflik dengan manusia, apalagi telah menelan korban tidak akan dilepas ke habitatnya atau dilepasliarkan kembali.
Pawang memegang tubuh harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang baru saja memperoleh dua ekor anak, di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, Bukittinggi, Sumatera Barat, Kamis (30/1/2020)./Antara-Muhammad Arif Pribadi
Pawang memegang tubuh harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang baru saja memperoleh dua ekor anak, di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, Bukittinggi, Sumatera Barat, Kamis (30/1/2020)./Antara-Muhammad Arif Pribadi

Bisnis.com, PALEMBANG — Harimau yang pernah konflik dengan manusia, apalagi telah menelan korban tidak akan dilepas ke habitatnya atau dilepasliarkan kembali.

"Bila Harimau itu benar memangsa masyarakat, tidak akan dilepas kembali," kata Kepala BKSDA Sumatera Selatan (Sumsel) Genman S. Hasibuan di sela Lokakarya Penanggulangan Konflik Manusia dan Satwa Liar di Palembang, Senin (10/2/2020).

Alasannya, bila dilepas ke habitatnya dikhawatirkan binatang buas tersebut akan berkonflik lagi dengan manusia. Jadi, harimau yang memakan masyarakat di Semende Darat Ulu, setelah sehat akan dimasukkan ke kebun binatang, ujar dia.

Namun demikian, kesemuanya itu masih menunggu hasil dari pengecekan di Lampung nanti. Ketika ditanya mengenai harimau yang tertangkap tersebut apakah yang konflik dengan masyarakat sebelumnya, dia belum dapat memastikan karena itu wewenang yang merawat di Lampung.

Menurut dia, berdasarkan jejak di lapangan bisa jadi harimau tersebut yang bermasalah dengan masyarakat. Yang jelas harimau tersebut sehat tetapi sekarang ini tidak seagresif seperti dahulu, kata dia.

Sementara Direktur Proyek KELOLA Sendang ZSL Indonesia Damayanti Buchori mengatakan untuk membantu pemerintah mencari jejak harimau tersebut digunakan kamera trip.

Kamera tersebut untuk melihat keberadaan harimau yang ada di Sumsel termasuk di wilayah Sembilang Dangku. Selain itu, pihaknya rutin melaksanakan koordinasi antara lain dengan BKSDA.

Lokakarya diselenggarakan dengan harapan konflik binatang liar dengan manusia tidak terjadi lagi di Sumsel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper