Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banda Aceh & Sawahlunto Kerja Sama Kelola Kawasan Wisata Heritage

Pemkot Banda Aceh dan Pemkot Sawahlunto menjalin kerja sama pengelolaan kawasan wisata heritage.
Lokomotif Mak Itam di Sawahlunto, Sumatra Barat./Bisnis-Andhika
Lokomotif Mak Itam di Sawahlunto, Sumatra Barat./Bisnis-Andhika

Bisnis.com, BANDA ACEH – Pemkot Banda Aceh sebagai salah satu daerah yang luluh lantak akibat gempa bumi dan gelombang tsunami 15 tahun silam, sepakat berbagi pengelolaan kawasan wisata heritage (warisan) dengan Pemkot Sawahlunto, Sumatra Barat.

"Kami siap menjalin kerja sama, dan saling berbagi 'best practice' dengan Sawahlunto demi kemajuan kedua kota pada masa mendatang," ujar Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh pada Senin (27/1/2020).

Hal itu diungkapkan Wali Kota Banda Aceh terkait kunjungan kerja Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti yang datang bersama tiga orang anggota Komisi II DPRD Sawahlunto pekan lalu atau tepatnya pada Jumat (24/1/2020).

Aminullah menjelaskan sebagai ibu kota Provinsi Aceh yang dijuluki Kota Serambi Mekkah, menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, sosial, dan budaya tak berarti apa-apa ketika bencana gempa bumi dan gelombang tsunami terjadi akhir Desember 2004.

Banda Aceh juga tercatat sebagai kota Islam tertua pada kawasan negara-negara di Asia Tenggara, dan merupakan ibu kota dari Kesultanan Aceh Darussalam yang berdiri pada abad ke-14.

"Destinasi atau objek destinasi 'heritage' mulai dari zaman kerajaan, Hindia Belanda, hingga pascatsunami, dan merupakan salah satu nilai jual Banda Aceh yang tak dimiliki daerah lain," ujarnya.

"Pascabencana maha dahsyat 2004, donasi dari seluruh negara di dunia sangat besar untuk Banda Aceh. Dan pembenahan serta pengelolaan kawasan 'heritage' menjadi 'concern' kita, yang sekarang turut kita kuatkan qanun (peraturan daerah) kawasan heritage," jelas Aminullah.

Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin pekan lalu mengatakan kehadiran pihaknya untuk mempelajari kebangkitan Banda Aceh pasca-tsunami, khususnya pengelolaan kawasan heritage.

"Apalagi pada Juli 2019 Kota Sawahlunto telah dinobatkan sebagai warisan dunia oleh Unesco, karena sejarah pertambangan batu bara yang pernah menjadi tulang punggung ekonomi Sumatra Barat," ungkapnya.

Menurutnya, seiring dengan berakhirnya era keemasan diindustri tambang, Sawahlunto hampir menjadi kota mati. "Pernah terjadi eksodus penduduk besar-besaran dan pertumbuhan ekonomi sempat menyentuh level minus enam."

Namun, kondisi mulai membaik tatkala memasuki tahun 2001 lewat Sawahlunto mencanangkan visi kota wisata tambang pada 2020.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper