Bisnis.com, BANDA ACEH – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menargetkan produksi gabah mencapai 2,3 juta ton pada 2020, yang diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Upaya yang kita lakukan untuk meningkatkan produksi, tidak hanya kita berikan benih (padi), tapi sekaligus dengan paketan pupuk NPK untuk meningkatkan motivasi petani," kata Kabid Tanaman Pangan Distanbun Aceh Safrizal di Banda Aceh pada Jumat (10/1/2020).
Dia menyebutkan ada tiga komoditas tanaman pangan yang menjadi fokus pengembangan yaitu padi, jagung, dan kedelai. Namun fokus utama kepada pengembangan produksi tanaman padi.
Safrizal menjelaskan tahun ini Aceh memiliki lahan luas tanam 429.000 hektare, dengan luas panen 407.000 hektare, serta produktivitas yang diharapkan mencapai 57,85 kuintal/hektare. "Jadi, nanti produksi padinya itu bisa mencapai 2,3 juta ton lebih."
Menurut dia, Aceh merupakan salah satu daerah penyumbang pangan Indonesia, terutama gabah. Bahkan tahun lalu produksi gabah Aceh surplus hampir 1 juta ton, sedangkan kebutuhan beras Aceh dengan penduduk 5,2 juta jiwa mencapai 600.000 ton per tahun.
"Konsumsi beras kita masih tinggi dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura yang sudah di bawah 100 kilogram per kapita per tahun. Jadi, dari produksi kita 2,3 juta ton dikurangi konsumsi dan kebutuhan lainnya, kita surplus hampir 1 juta ton," kata Safrizal.
Dia menambahkan Distanbun Aceh dengan subsistemnya akan berupaya meningkatkan produksi padi di Tanah Rencong, dengan dukungan penyediaan sarana prasarana, penyuluh pertanian, dan lainnya.