Bisnis.com, MEDAN – PDAM Tirtanadi akan membangun galeri atau bangunan Museum Air di pelataran Kantor PDAM Tirtanadi, Jalan Sisingamangaraja, Medan. Jika terealisasi, museum ini akan menjadi museum air pertama yang ada di Indonesia.
Dalam galeri tersebut nantinya akan ditampilkan sejarah air dunia, siklus air, sejarah PDAM Tirtanadi, tokoh-tokoh bersejarah di bidang air, dan lain sebagainya. Selain itu, ada pula game dan layanan interaktif untuk menghindari kebosanan pengunjung.
" PDAM Tirtanadi ini bukan sekadar perusahaan air biasa. Ada sejarah yang perlu kita lestarikan dalam perjalanan berdirinya Tirtanadi, museum ini salah satu cara kita melestarikan sejarah tersebut. Tentu kita dukung dan sangat apresiasi," kata Wakil Gubernur Sumatra Utara dikutip Senin (16/12/2019).
Musa berharap nantinya museum ini menjadi salah satu daya tarik pariwisata Kota Medan. Kemudian, menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Sumut akan nilai penting air dan sungai. Sehingga tumbuh kesadaran untuk menjaga ketersediaan air dan kebersihan sungai.
"Nanti di museum ini ditampilkan, apa dampak kekurangan air dan bahaya sungai tercemar bagi kita. Sehingga nanti anak-anak kita yang berkunjung belajar dan semakin mencintai lingkungan. Edukasi lingkungan ini memang harus sejak dini," tuturnya,
Direktur Utama PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri mengatakan pembangunan direncanakan di pelataran taman Kantor PDAM Tirtanadi berdampingan dengan Menara Air Tirtanadi. Tujuannya sebagai sarana edukasi mengenai peran PDAM Tirtanadi, pentingnya air, sehingga tumbuh kesadaran untuk menggunakan air dengan lebih bijaksana dan berperan serta menjaga lingkungan.
Baca Juga
"Untuk pembangunan kita upayakan segera, nanti kita informasikan timeline pembangunan. Terkait dengan anggaran berupaya semaksimal mungkin tidak mengganggu anggaran yang ada di Pemprov Sumut, sehingga upaya pelayanan masyarakat tidak terganggu," katanya.
Yosephine Sitanggang, arsitek yang merancang bangunan Museum Air PDAM Tirtanadi menjelaskan bahwa bangunan yang terdiri dari tiga lantai, dimana lantai ketiga merupakan rooftop atau ruang atap terbuka. Konsep bangunan museum yang diangkat yakni Hulu - Hilir.
"Seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir, museum ini nantinya juga menjelaskan siklus air. Dari mana dia berasal hingga sampai ke rumah kita. Kemudian, ini merupakan museum interaktif, penggunaan layanan digital baik di tampilan ekshibisi dan permainan tersaji agar tidak ada kesan museum membosankan," jelasnya.