Bisnis.com, PALEMBANG – Pengamat ekonomi menilai pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan pada Kuartal III/2018 merupakan kondisi spesial sehingga sulit menjadi pembanding untuk melambatnya pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun ini.
Ekonom dari Universitas Sriwijaya Bernadette Robiani mengatakan pada pertumbuhan ekonomi Sumsel yang mampu melaju sebesar 6,04% pada Q3/2018 lantaran ada momen Asian Games.
Sementara diketahui, pertumbuhan ekonomi Sumsel pada Q3/2019 tercatat mencapai 5,67% (yoy).
“Kalau kita bandingkan Q3/2018 agak bias, Sumsel tahun lalu banyak dipengaruhi event Asian Games. Jadi kalau dibandingkan dengan special case, pasti menurun, secara keseluruhan pun tidak akan setinggi 2018,” jelasnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (5/11/2019).
Bernadette menilai meskipun konsumsi rumah tangga, yang merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi, melambat, namun demikian sumber lain menunjukkan perkembangan yang positif.
“Terutama di sektor investasi yang tumbuh 3,01%. Itu malah bagus karena multiplier effect lebih besar. Apalagi di kuartal III proyek-proyek mulai berjalan,” katanya.
Selain itu, kata dia, pertumbuhan tertinggi juga terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LPNRT), yakni sebesar 9,06%.
“Ini masih efek dari kemarin kita melaksanakan Pemilu. Saya agak berbahagia gitu, kita juga tinggi di penyediaan akomodasi makan minum, ini juga efek yang bagus sebetulnya,” katanya.