Bisnis.com, PALEMBANG – Kabut asap kembali menyelimuti Kota Palembang seiring adanya 610 titik panas di Sumsel berdasarkan pantauan Satelit LAPAN pada 2 Oktober 2019.
Dari ratusan titik panas itu, 505 titik panas terpusat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang merupakan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Sumsel, Ansori, mengatakan karhutla yang menyebabkan munculnya kembali kabut asap itu terjadi di lahan gambut dengan kedalaman 7 meter.
“Kebakaran di tiga kecamatan ini cukup luas, dan saling menyatu. Bahkan sudah berlangsung selama beberapa hari belakangan, sebab di daerah yang terbakar ini merupakan lahan gambut dalam,” ujarnya, Rabu (2/10/2019).
Dia menjelaskan arah asap dari kebakaran lahan di OKI ini menuju ke Palembang. Menurut dia, kebakaran lahan kembali meningkat karena efek dari kebakaran terjadi di lahan gambut, sementara personil sulit akses lokasi terbakar. Ditambah lagi lahan sudah kering dan disertai angin kencang.
Dia mengatakan petugas di lapangan sulit mencapai akses ke lokasi terbakar sehingga pemadaman karhutla itu terhambat.
Baca Juga
“Air memang banyak, kanal-kanal pun masih banyak air, namun akses menuju ke lokasi sulit dicapai tim darat,” katanya.
Oleh karena itu, Satgas Penanggulangan Karhutla telah mengerahkan sebanyak 4 helikopter waterbombing di tiga kecamatan yang menjadi lokasi Karhutla.
“Yang bisa kita kerahkan hanya 4 helikopter waterbombing tipe MI dengan masing-masing 4 ton air. Semuanya kita kerahkan ke OKI,” katanya.
Diketahui di Sumsel ada 7 helikopter waterbombing, namun 3 helikopter lainnya sedang dalam pemeliharaan.
Ansori menuturkan, tidak hanya dengan waterbombing, saat ini ratusan personil yang berada di posko karhutla Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir sudah dipindahkan ke tiga kecamatan tersebut.
“Yang jadi fokus kita adalah kebakaran di tiga kecamatan ini. Jadi posko-posko terdekat yang ada di Ogan Ilir dan OKI di relokasi menuju ke tiga kecamatan itu,” katanya.
Sementara itu, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Bandara SMB II, Bambang Beny Setiadji, mengatakan berdasar prakiraan cuaca wilayah Sumsel pada 2 Oktober2019, pada pagi hari cerah berawan dengan potensi udara kabur atau berasap.
“Pada siang hari, diperkirakan cerah berawan, namun padamalam hari diperkirakan potensi udara kabur atau berasap kembali terjadi,” jelasnya.
Beny mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan peringatan dini yakni waspada potensi mudah terjadinya karhutla serta menurunnya jarak pandang dan kualitas udara di sebagian wilayah Sumsel.