Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemadaman Karhutla di Sumsel Andalkan Water Bombing

Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Sumatra Selatan mengoptimalkan pemadaman dari udara dengan menggunakan heli water bombing.
Ilustrasi/ANTARA-Nova Wahyudi
Ilustrasi/ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, PALEMBANG – Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Sumatra Selatan mengoptimalkan pemadaman dari udara dengan menggunakan heli water bombing.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, mengatakan saat ini ada 5 unit heli water bombing yang beroperasi.

“Seluruh heli beroperasi memadamkan karhutla hari ini agar pemadaman bisa lebih maksimal,” katanya, Kamis (19/9/2019).

Adapun kelima heli yang beroperasi yaitu heli RA2583, Kamov UR CO, RDPL 34230, RDPL 34140 dan Heli RDPL 34250.

Selain itu, Ansori menambahkan, ada pula 2 unit heli patroli udara yakni, Heli AS350B3E PK DAM dan Cessna Grand Caravan PK SNN.

"Selain heli itu ada juga 2 heli lain, tetapi saat ini masih maintenance, Mi8 UP815 dan RA 22747. Ini juga nanti kalau udah selesai maintenance kita maksimalkan,"katanya.

Adapun pemadaman karhutla difokuskan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Banyuasin, pasalnya kedua kabupaten itu menjadi penyumbang utama asap ke Palembang.

“Ogan Ilir, OKI dan daerah Banyuasin di Rambutan menjadi sumber kabut asap. Apalagi sekarang arah angin ke Palembang, ini kita waspadai," katanya.

Sementara itu, berdasarkan situs resmi BAdan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kualitas Udara di Palembang setiap jam.

Pada Kamis (19/9) pagi mulai dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB kualitas udara masuk dalam kategori berbahaya. Status ini tidak terlepas dari kabut asap yang menyelimuti sejak beberapa pekan terakhir.

Peningkatan status berbahaya ini terlihat juga di beberapa titik di Kota Palembang. Di mana Kota Palembang kini diselimuti kabut asap pekat dan tercium bau bekas bakaran menyengat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper