Bisnis.com, BATAM – Penjualan rumah tapak (landed housing) di kawasan terpadu Orchard Park Batam masih kuat. Dari 1.200 unit rumah tapak di kawasan superblok seluas 42 hektare yang terletak di tengah Kota Batam ini, hanya tinggal tersisa 70 unit saja.
Manager marketing Orchard Park Batam Elya menuturkan minat masyarakat terhadap hunian yang mengedepankan aspek lingkungan hijau ini memang cukup tinggi. Dimana hanya dalam waktu satu tahun proyek di bawah naungan Agung Podomoro Land (ALP) ini berhasil menjual habis rumah tapak di klaster Citrus, Carica, dan Vitis.
“Tahap pertama kita lanching 2013, di 2014 sudah terjual habis di tiga kluster, maka kita bangun lagi tahap kedua, sekarang juga sudah banyak yang terjual,” kata Elya saat ditemui di Marketing Galery Orchard Park Batam, Senin (26/8/2019).
Pada tehap kedua Orchard Park Batam membangun dua kluster baru, yakni klaster Persea dan kluster Durio. Kluster Persea sendiri terdiri atas 100 unit hunian dengan Falco saja, berukuran rata-rata 10 m x 20 m yang dijual mulai dari Rp3,51 miliar per unit. Untuk hunian lokasi di hook berukuran 14 m x 20 m ditawarkan seharga Rp4,50 miliar per unit.
Sementara itu, klaster Durio menawarkan lima tipe hunian, yaitu Carreta, Criton, Careta Hook, Clarias, dan Clarias Suite. Harga kelima tipe ini dijual dalam kisaran Rp1,48 miliar sampai Rp2,24 miliar per unit.
“Kluster Persea ini termasuk kluster premium, karena punya kolam renang sendiri di dalam satu kluster tersendiri,” kata Elya lagi.
Baca Juga
Berlokasi di tengah kota Batam, 40% lahan Orchard Park Batam ini dikembangkan untuk kawasan superblok hijau yang terintegrasi dengan suasana teduh dan nyaman. Selain 1.200 landed housing, di kawasan ini juga dibangun 121 unit shop house Orchard Walk, 400 unit apartemen Orchard View, mal Park Avenue (gaya hidup & pusat hiburan), SOHO (kawasan premium perkantoran), dan Orchard Club House.
Orchard Park Batam sendiri tengah berfokus mempersiapkan mal Park Avenue yang akan soft launching pada Desember 2019 mendatang.
Elya menuturkan masyarakat Kepri berkontribusi sekitar 60 persen dari penjualan yang telah dibukukan. Sementara sisanya dimiliki oleh masyaraka Indonesia yang tersebar di beberapa wilayah seperti Jakarta, Surabaya, dan beberapa daerah lainnya.
Pihaknya juga membuka peluang sebesar-besarnya bagi masyarakat luar negeri yang berminat untuk membeli properti di kawasan ini, dimana saat ini pemerintah telah memberikan kemudahan dengan hanya mensyaratkan paspor bagi warga negara asing yang inigin membeli rumah.
“Sekarang persyaratannya hanya paspor saja bisa, kalau nantinya mau mengeluarkan AJB baru disyaratkan pakai KITAS,” kata Elya lagi. (K41)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
