Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1.822 Hektare Hutan dan Lahan di Sumsel Terbakar

Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Sumatra Selatan tercatat telah melanda 1.822 hektare hingga 26 Agustus 2019.
Helikopter Super Puma milik Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas melakukan water bombing di Muara Medak, Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumsel, Rabu (21/8/2019). APP Sinar Mas menyiagakan dan mengoperasikan 10 unit helikopter dan patroli udara serta 2.796 personel Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) di empat provinsi (Sumsel, Jambi, Riau, dan Kalimantan Barat) guna membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu./Antara-Wahdi Septiawan
Helikopter Super Puma milik Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas melakukan water bombing di Muara Medak, Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumsel, Rabu (21/8/2019). APP Sinar Mas menyiagakan dan mengoperasikan 10 unit helikopter dan patroli udara serta 2.796 personel Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) di empat provinsi (Sumsel, Jambi, Riau, dan Kalimantan Barat) guna membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah itu./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, PALEMBANG – Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Sumatra Selatan tercatat telah melanda 1.822 hektare hingga 26 Agustus 2019.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, mengatakan kebakaran terluas berada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), kemudian disusul sejumlah titik di Kabupaten Ogan Ilir (OI).

“Sejauh ini yang paling luas itu ada di Kabupaten Muba, di Muara Medak Bayung Lencir, kemudian di Kabupaten OI,” katanya, Senin (26/8/2019).

Ansori mengatakan, karhutla di Sumsel meluas karena berbagai faktor, salah satunya akses yang sulit menuju ke lokasi kebakaran, angin kencang dan sumber air yang juga cukup jauh dijangkau, sehingga pemadaman hanya yang dapat dilakukan melalui udara dengan mengandalkan helikopter waterboombing.

Dia mengatakan lahan yang terbakar itu didominasi lahan jenis gambut dengan kedalaman rata-rata lebih dari 0,5 meter. Apalagi, kata Ansori, hujan tak kunjung turun di Sumsel selama sebulan terakhir.

Dia menambahkan, saat ini empat helikopter telah diturunkan untuk melakukan waterboombing di Musi Banyuasin, dan tiga helikopter dalam posisi siaga untuk melakukan pemantauan serta melakukan waterboombing di Kabupaten lainnya.

Selain di Muara Medak Kabupaten Muba yang hingga kini masih terbakar, beberapa titik panas juga terpantau di Kabupaten OI.

“Di OI ada beberapa titik panas yang terpantau oleh kami, dan yang masih terbakar sampai sekarang seperti di Desa Tanjung Seteko Indralaya, tidak jauh dari Tol Palindra,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, tim darat sudah merapat ke lokasi kebakaran di OI untuk melakukan pemadaman dengan menurunkan dua unit mobil tangki milik BPBD.

Hanya saja, menurutnya, mobil tersebut belum dapat masuk ke lokasi, karena tidak ada akses masuk ke tempat karhutla tersebut sehingga pemadaman dilakukan dengan waterboombing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper