Ekspor Karet Sumut Januari-Mei 2019 Susut 11 Persen

Ada penerapan kebijakan pembatasan ekspor karet yang diberlakukan Thailand, Indonesia dan Malaysia.
Petani mengumpulkan getah karet hasil panen di perkebunan./Antara-Wahdi Septiawan
Petani mengumpulkan getah karet hasil panen di perkebunan./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, MEDAN — Volume ekspor karet asal Sumatra Utara pada Januari hingga Mei 2019 menyusut 11% akibat penerapan kebijakan pembatasan ekspor karet yang diberlakukan Thailand, Indonesia dan Malaysia.

Sekretaris Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara Edy Irwansyah mengatakan penerapan kebijakan pembatasan ekspor karet melalui Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) ke-6 berdampak pada penurunan volume ekspor selama periode Januari-Mei 2019. Adapun, penerapan AETS berjalan sejak April hingga Juli 2019.

"Penurunan ekspor karet alam dari Sumatra Utara karena April dan Mei menjalankan AETS ke-6. AETS akan berlangsung sampai Juli 2019," ujarnya, dalam keterangan resmi, Jumat (28/6/2019).

Sebagai gambaran, secara kumulatif, volume ekspor karet asal Sumatra Utara pada Januari hingga Mei 2019 turun sebesar 11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yakni dari 196.514 ton menjadi 174.345 ton.

Perinciannya, pada Januari 2019, Sumatra Utara mengekspor 33.679 ton karet. Kemudian, berturut-turut volume ekspor menyentuh 32.386 ton pada Februari, 33.054 ton pada Maret dan 37.211 pada April. Terakhir, ekspor karet menyentuh volume tertinggi pada 2019 yakni dengan 38.015 ton pada Mei.

Dari sisi ekspor bulanan, volume pada tahun 2019 lebih rendah dari volume ekspor pada lima bulan pertama di 2018 yang bisa menyentuh 42.143 ton.

Adapun, AETS ke-6 merupakan tindak lanjut pembatasan ekspor karet alam yang diteken pada Maret 2019. Melalui kebijakan tersebut, ekspor karet alam dikurangi sebesar 240.000 ton dalam kurun waktu empat bulan sejak 1 April hingga 31 Juli 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper