Bisnis.com, MEDAN - Lini bisnis syariah di Bank Sumatra Utara diperkirakan terus tumbuh dengan tingginya minat konsumen untuk menyiapkan dana haji dan umroh.
Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut, T Mahmud Jeffry mengatakan saat ini jumlah nasabah untuk tabungan haji berjumlah 40 orang dengan
dana pihak ketiga sekira Rp700 miliar. Adapun, secara total, untuk lini bisnis syariah, perseroan telah menggarap 2.100 nasabah yang pada 2006 hanya berjumlah 176 nasabah.
Oleh karena itu, pihaknya menggunakan pola pendekatan khusus untuk menjaring nasabah baru. Sebagai contoh, menyelenggarakan acara untuk melepas calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci.
"Kami yakin pasti jumlah yang 2.100 untuk tahun depan masih lebih besar lagi. Kondisi sampai tahun 2019 jumlahnya terus tumbuh," ujarnya, Kamis (27/6/2019) malam.
Sebelumnya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatra Bagian Utara, Yusuf Ansori mengatakan perseroan membutuhkan ketahanan modal yang mumpuni agar semakin ekspansif. Adapun, Bank Sumut memiliki rasio modal sebesar 17,85% yang masih di bawah bank pembangunan daerah lainnya dengan rasio modal sebesar 22,8%.
Aspek kecukupan modal sangat penting karena perseroan berencana melakukan pemisahan unit usaha syariah menjadi bank syariah. Untuk merealisasikan rencana ini, dia menyebut perlu modal Rp500 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, digitalisasi layanan akan menjadi kunci persaingan bisnis bank ke depan. Perseroan, katanya, perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar bisa melahirkan produk berbasis teknologi.
"Untuk melakukan proses spin off tersebut dibutuhkan penempatan modal minimal Rp500 miliar. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada seluruh pemegang saham agar dapat membantu Bank Sumut dalam meningkatkan kapasitas permodalan," katanya.