Bisnis.com, PALEMBANG – Perum Bulog Divisi Regional Sumatra Selatan dan Bangka Belitung menyiapkan 215 ton daging kerbau beku sebagai upaya stabilisasi harga daging selama Ramadan 2019.
Ratusan ton daging kerbau yang diimpor dari India itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) dengan harga yang lebih murah ketimbang harga daging segar di pasar.
M Yusuf Salahuddin, Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel, mengatakan daging beku tersebut didatangkan pihaknya secara bertahap.
“Pengirimannya secara bertahap, kemarin sudah datang 32 ton, hari ini datang lagi 70 ton dan Minggu nanti 30 ton lagi,” katanya, Kamis (9/5/2019).
Yusuf menerangkan pihaknya terpaksa mendatangkan secara bertahap karena keterbatasan lemari pendingin (cold storage) di Gudang Bulog. Bahkan, Bulog telah menyewa cold storage yang ada di Pasar Induk Jakabaring untuk menyimpan daging beku tersebut.
Dia mengatakan daging kerbau tersebut dijual senilai Rp80.000 per kilogram lebih murah ketimbang daging sapi segar di pasaran yang sekitar Rp110.000 per kg—Rp120.000 per kg. Apalagi, saat Ramadan harga daging sapi bisa mencapai lebih dari Rp120.000 per kg hingga mendekati Rp150.000 jelang Lebaran.
Menurut dia, untuk konsumsi daging sendiri paling besar yakni di Palembang dimana dalam satu harinya konsumsi dan permintaan daging bisa mencapai 1 ton. Dan diketahui akan meningkat saat mendekati lebaran nanti.
Yusuf mengatakan pengiriman stok daging itu akan dipercepat mengingat akses menuju ke Sumsel di mana harus melewati pelabuhan Merak dan Bakaheuni cukup padat menjelang Lebaran.
Dia melanjutkan stok yang didatangkan Bulog diyakini dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat. Apalagi, kata dia, pada tahun lalu permintaan dan kebutuhan masyarakat untuk daging ini sebanyak 150 ton dan sudah dipenuhi Perum Bulog Divre Sumsel Babel.
“Tahun ini permintaan diyakini meningkat, sehingga kami tambah. Saat ini masyarakat sudah teredukasi dan sudah mengerti bahwa tidak ada perbedaan antara daging sapi segar di pasar dengan daging kerbau ini. Bahkan kualitas daging ini lebih baik,” ujarnya.
Dia memaparkan daging kerbau memiliki beberapa keunggulan dibanding daging sapi, seperti tingkat lemak lebih rendah, protein dan zat besi lebih tinggi, lebih steril dan higiensi serta lebih murah.
Dia mengemukakan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi daging kerbau terbentuk karena sosialisasi yang rutin dilakukan Perum Bulog Divre Sumsel Babel.
“Kami tidak hanya menjual daging kerbau ini di pasar murah atau bazar-bazar yang kami ikuti, melainkan juga masyarakat bisa mendapatkan daging ini di gudang Bulog atau saat kita melakukan operasi pasar di kelurahan-kelurahan di Palembang dan sekitarnya,” katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak perlu kuatir terkait pasokan daging, apalagi terkait harga.