Bisnis.com, MEDAN – Penerapan kebijakan bahan bakar nabati melalui B20 menjadi salah satu harapan bagi Sumatra Utara sebagai daerah penghasil agar penyerapan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) meningkat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan tekanan terhadap produk CPO dari Sumut masih besar. Kondisi pasar global saat ini membuat perekonomian di Sumut rentan karena masih mengandalkan produk mentah di sektor perkebunan.
Oleh karena itu, dia menyebut gejolak yang terjadi di pasar ekspor Sumut seperti Amerika Serikat, China dan India bakal berdampak.
"Kalau kondisi ekonomi ketiga negara ini sedang bergolak, mereka tidak memerlukan impor komoditas itu. Pasti ada dampaknya ke daerah kita," ujarnya belum lama ini.
Dia pun menyebut penerapan B20 menjadi salah satu cara untuk menyerap pasokan CPO domestik.
Di sisi lain, untuk solusi jangka panjang, dia menilai Sumatra Utara perlu mendapat sumber ekonomi baru yakni berupa komoditas baru seperti kopi atau menumbuhkan sektor baru seperti pariwisata.
"Itu yang menyebabkan harus mencari sumber ekonomi baru," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel