Bisnis.com, MEDAN--Operator telekomunikasi menyebut pelanggan di wilayah Sumatra bagian utara masih belum memahami teknologi 4G meskipun 95% ponsel baru yang beredar kini menggunakan teknologi ini.
Regional Head Northern Sumatra Smartfren, Jefry Batubara mengatakan pelanggan kerap kali mengeluh karena kuota data yang aktif cepat habis.
Padahal, menurutnya, kecepatan yang lebih tinggi memang membuat kuota data yang aktif cepat terserap.
Sebagai contoh, dia menyebut ketika mengunduh film, mungkin terdapat pengguna yang harus meninggalkan gawainya karena waktu unduh begitu panjang.
Panjangnya waktu unduh dikarenakan kecepatan unduh yang terbatas.
"Sekarang banyak pelanggan yang ngerasa boros [konsumsi data]. Padahal itu karena internetnya lebih cepat," ujarnya, Rabu (10/4/2019).
Kendati demikian, masih terdapat pelanggan yang hanya peduli pada besarnya kuota daripada kestabilan kecepatan internet.
Adapun, secara porsi, pengguna internet dengan paket tanpa kuota atau unlimited masih mendominasi jaringan.
Oleh karena itu, pihaknya menambah base transceiver station (BTS) di wilayah-wilayah yang telah padat.
"Kalau yang produktif, mereka [pelanggan] pasti cari yang stabil," katanya.
Terpisah, Manager Corporate Communication Area 1 Telkomsel, Hadi Sucipto mengatakan dari 15,7 juta pelangan di Sumbagut yakni Aceh dan Sumatra Utara baru 6,3 juta pelanggan yang menggunakan kartu 4G.
Sisanya, masih bertahan di jaringan 2G dan 3G. Pihaknya pun mendorong pelanggan untuk menggunakan kartu SIM 4G sesuai dengan peranti yang mendukung melalui layanan di gerai atau penukaran ke alamat pelanggan.
"Kami juga melayani penukaran kartu SIM secara online di mana kartu akan diantarkan langsung ke alamat pelanggan," katanya.