Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Lepas Ekspor Komoditas Pertanian senilai Rp27,24 Miliar

Sumatra Selatan melepas ekspor komoditas pertanian andalanberupa karet, kelapa dan kopi ke empat negara dengan nilai total hingga Rp27,24 miliar.
Gubernur Sumsel Herman Deru (dari kiri) bersama Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil meninjau komoditas pertanian asal Sumsel yang diekspor ke empat negara. Bisnis/Dinda Wulandari
Gubernur Sumsel Herman Deru (dari kiri) bersama Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil meninjau komoditas pertanian asal Sumsel yang diekspor ke empat negara. Bisnis/Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG – Sumatra Selatan melepas ekspor komoditas pertanian andalanberupa karet, kelapa dan kopi ke empat negara dengan nilai total hingga Rp27,24 miliar.

Pelepasan ekspor tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Jumat (15/3/2019).

Deru mengatakan pelepasan ekspor menjadi momentum bagi Sumsel untuk  menguatkan komitmen dalam meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.

“Ini bukan bentuk suatu seremonial, tapi ini kesungguhan pemerintah untuk mendukung pengembangan komoditas pertanian Sumsel terutama ke pasar ekspor,” katanya.

Adapun secara rinci ekspor yang dikirim dari Sumsel, meliputi karet sebanyak  1.108 ton senilai Rp21,68 miliar ke Jepang dan Finlandia, buah kelapa bulat sebanyak 500 ton senilai Rp1,33 miliar ke Cina dan kopi sebanyak 210 ton dengan senilai Rp4,22 miliar ke Inggris.

Sehingga total nilai ekspor mencapai Rp27,24 miliar.

Deru mengatakan pelepasan ekspor komoditas pertanian ini diharapkan menjadi titik tolak untuk senantiasa peduli pada peningkatan kesejahteraan petani.

Pada kesempatan itu juga diserahkan sertifikat kesehatan tumbuhan kepada PT Suryo Indo Cocos, PT Hevea Muara Klingi dan PT Budi Wahana selaku eksportir tiga komoditas tersebut.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan ekspor komoditas pertanian ini menjadi fokus pemerintah karena memberikan sumbangan yang besar terhadap devisa negara.

Negara berkeinginan menekan defisit neraca perdagangan lantaran lebih banyak impor dibandingkan ekspor.

Dia mengatakan sebetulnya ekspor tiga produk pertanian itu sudah berjalan di Sumsel, hanya saja Presiden RI mengharapkan agar semua pihak menggalakkan ekspor komoditas pertanian.

Apalagi, Indonesia berambisi ingin menjadi lumbung pangan dunia 2020.

“Bagaimana kita bisa membidik dan memberikan makan negara lain jika tidak diekspor, jadi ekspor ini harus digalakkan,” ujarnya.

Sejauh ini, pemerintah telah meluncurkan program Ayo Galakkan Ekspor, Generasi Millenial Bangsa #agrogemilang2019 untuk memacu pertumbuhan ekspor di dalam negeri.

Oleh karena itu, Balai Karantina Pertanian memastikan komoditas ekspor tersebut memenuhi persyaratan di negara tujuan sehingga tidak mengalami penolakan.

Berdasarkan sistem aplikasi perkarantinaan 2018 tercatat ekspor Sumsel untuk karet sebanyak 249.000 ton dengan nilai Rp3,9 triliun, kelapa bulat sebanyak 129.001 ton dengan nilai Rp245,10 miliar dan kopi sebanyak 2.195 ton dengan nilai Rp39,50 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper