Bisnis.com, PALEMBANG – Pengusaha karet Sumatra Selatan siap mengikuti rencana pemangkasan ekspor karet sesuai kesepakatan tiga negara produsen komoditas itu pada tahun ini.
Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, Alex K. Eddy, mengatakan pengurangan ekspor karet tersebut bertujuan untuk meningkatkan harga jual internasional.
“Pasti siap [mengurangi ekspor] karena program ini diharapkan dapat mendongrak harga jual yang akhirnya berujung pada peningkatan harga di petani karet,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (22/2/2019).
Alex menjelaskan Sumsel akan mendapat jatah pengurangan sebesar 30% dari total jatah pengurangan ekspor Indonesia.Diketahui, Sumsel merupakan produsen karet yang berkontribusi sebanyak 30% dari total produksi karet nasional.
Namun demikian, dia mengemukakan, pihaknya belum dapat memastikan berapa besaran pengurangan yang bakal diterapkan Indonesia pada komitmen bersama dua negara produsen lainnya, yakni Thailand dan Malaysia.
“Kita tunggu keputusan 3 negara, berapa jumlah yang harss dipangkas dan Indonesia kebagian berapa. Biasanya setelah mengetahui jumlah yang harus dikurangi Indonesia akan mengurangi secara proposional,” ujarnya.
Baca Juga
Menurut Alex, tiga negara produsen yang bergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) akan bertemu lagi dalam kurun 2 minggu ke depan untuk menentukan besaran dan waktu pelaksanaan pemangkasan, yang dikenal dengan kesepakatan Agreed Export Tonnage Scheme (AETS).
Diketahui, Indonesia, Thailand dan Malaysia berkontribusi sekitar 70% dari total produksi karet alam dunia.