Bisnis.com, PALEMBANG -- Gubernur Sumsel Herman Deru menunjuk mantan direktur utama Bank Sumsel Babel, Asfan Fikri Sanaf, untuk mengelola klub sepakbola Sriwijaya FC.
Deru mengatakan, sebenarnya Pemprov Sumsel tidak punya saham di SFC melainkan Yayasan Sepak Bola Sriwijaya yang tersisa 11%.
Selebihnya saham itu dimiliki Muddai Madang, direktur utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) yang memiliki SFC.
"Sebelumnya Yayasan Sepak Bola Sriwijaya pemegang saham mayoritas, tapi entah kenapa ada kondisi khusus Muddai harus menerima pengalihan saham sebelum saya dilantik sebagai gubernur Sumsel," katanya, Rabu (20/1/2019).
Menurut Deru, penunjukan Asfan untuk mengelola SFC, bukan hanya kepercayaan yang diberikan oleh manajemen akan tetapi juga masyarakat Sumsel.
Gubernur meminta ke depan SFC tidak selalu bergantung dengan pemda. Sebab terdapat regulasi yang mengatur batasan-batasan sejauh mana pemda bisa intervensi.
Baca Juga
"Harapan saya dan juga tentunya masyarakat Sumsel, SFC harus kembali menuai prestasi. Bagaimanapun SFC ini pernah menjadi klub yang paling disegani saat meraih double winner di musim 2007/2008. Tapi sekarang ada di Liga 2, bagaimana target musim ini harus dibuat rencana strategisnya," jelasnya.
Usai menunjuk langsung, ia menginstruksikan Asfan untuk mengambil berbagai langkah strategis agar SFC tidak semakin terpuruk. Apalagi di laga terakhir kontra Madura United, Laskar Wong kito harus kalah 5 gol tanpa balas.
Menurut Deru, untuk langkah selanjutnya mengelola SFC sudah menjadi kewenangan Asfan.
Hanya saja, HD berpesan kepada media massa dan masyarakat, setelah dipimpin Asfan, jangan cuma bisa mengkritisi tapi juga ikut mengontrol klub ini dengan cara ikut berpartisipasi dalam kepemilikan saham.