Bisnis.com, BATAM – Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, meningkatkan program pemberdayaan masyarakat untuk mengantisipasi banyaknya pengangguran dan menurunnya daya beli masyarakat di tengah pelemahan pertumbuhan ekonomi kota.
"Sebagai antisipasi pengangguran dan menurunnya daya beli masyarakat, Pemkot Batam meningkatkan program pemberdayaan masyarakat," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Rabu (19/12/2018).
Program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan pemerintah antara lain Percepatan Infrastruktur Kelurahan (PIK), subsidi bahan kebutuhan pokok, dan bazar sembako murah.
Rudi mengatakan dalam program PIK, Pemkot menganggarkan Rp1,1 miliar untuk setiap kelurahan yang dapat digunakan untuk pembiayaan pembangunan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masing-masing kelurahan.
Dalam program itu, pemerintah melibatkan masyarakat untuk turut bekerja dalam proyek di masing-masing kelurahan, sehingga diharapkan dapat memberikan pekerjaan kepada masyarakat.
"Program PIK secara nyata telah berhasil mewujudkan pemerataan dan percepatan pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam skala lingkungan terutama semenisasi jalan," paparnya.
Adapun, subsidi bahan kebutuhan pokok dan bazar sembako murah dilakukan pemerintah dua kali dalam setahun untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya menjelang Idulfitri dan pergantian tahun.
"Subsidi dan bazar sembako murah merupakan upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan bahan pokok yang terjangkau dan sekaligus menekan laju pertumbuhan inflasi daerah," kata Wali Kota.
Dia menyatakan pemerintah mengupayakan meningkatkan alokasi anggaran pemberdayaan masyarakat tersebut secara bertahap setiap tahun. Jumlahnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
Sementara itu, Pemkot Batam terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota yang belum kunjung membaik.