Bisnis.com, MEDAN - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I yang mencakup area Sumatera bagian utara (Sumbagut) membentuk satuan tugas sebagai persiapan menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
General Manager PT Pertamina MOR I Agustinus Santanu Basuki mengatakan tim satuan tugas (satgas) tersebut bertugas memantau dan menjaga keamanan saluran distribusi serta menjaga agar tidak terjadi kekurangan pasokan produk Pertamina.
General Manager PT Pertamina MOR I Agustinus Santanu Basuki mengatakan tim satuan tugas (satgas) tersebut bertugas memantau dan menjaga keamanan saluran distribusi serta menjaga agar tidak terjadi kekurangan pasokan produk Pertamina.
Tim satgas akan bersiaga mulai 18 Desember 2018 - 8 Januari 2019 di kantor region Pertamina MOR I, kantor cabang, terminal bahan bakar minyak (TBBM) hingga Depot LPG di seluruh wilayah MOR l.
"Fokus pengamanan pasokan adalah lokasi yang menjadi pusat konsentrasi masyarakat yang merayakan Natal, serta lokasi yang menjadi tujuan wisata masyarakat terkait libur Tahun Baru yang berbarengan dengan libur sekolah jalur lintas Sumatera,” katanya lewat keterangan resmi, Senin (17/12/2018).
Lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) tertinggi diperkirakan akan terjadi H-3 Hari Raya Natal, yang jatuh mulai pada 22 Desember 2018 dengan estimasi volume penyaluran mencapai 13.955 kiloliter atau naik sebesar 23% dari konsumsi normal.
Agustinus menyatakan pasokan BBM ke masyarakat di Sumut akan disuplai dari 19 TBBM yang ada di wilayah operasional MOR I Sumbagut. Persebarannya yakni 5 TBBM di Provinsi Aceh yaitu TBBM Sabang, TBBM Lhokseumawe, TBBM Krueng Raya, TBBM Meulaboh, TBBM Simeuluwe, 5 TBBM di Provinsi Sumut yaitu TBBM Medan Group, TBBM Pematang Siantar, TBBM Kisaran, TBBM Sibolga dan TBBM Gunung Sitoli, 3 TBBM di Provinsi Riau yaitu TBBM Dumai, TBBM Sei Siak, dan TBBM Tembilahan, 1 TBBM di Provinsi Sumatera Barat yaitu TBBM Teluk Kabung, 5 TBBM di Provinsi Kepulauan Riau yaitu TBBM Kabil, TBBM Teluk Kijang, TBBM Natuna Group, TBBM Pulau Sambu, dan TBBM Tanjung Uban.
Selain itu, guna menjaga pasokan bahan bakar, pihaknya juga mempersiapkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kantong di enam lokasi yang menjadi pusat konsumsi BBM tertinggi di wilayah MOR l Sumbagut, yaitu Kabupaten Aceh Tengah (Aceh), Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Karo (Sumut), Kabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Koto (Sumbar), dan Kabupaten Kampar (Riau).
Agustinus menyatakan pasokan BBM ke masyarakat di Sumut akan disuplai dari 19 TBBM yang ada di wilayah operasional MOR I Sumbagut. Persebarannya yakni 5 TBBM di Provinsi Aceh yaitu TBBM Sabang, TBBM Lhokseumawe, TBBM Krueng Raya, TBBM Meulaboh, TBBM Simeuluwe, 5 TBBM di Provinsi Sumut yaitu TBBM Medan Group, TBBM Pematang Siantar, TBBM Kisaran, TBBM Sibolga dan TBBM Gunung Sitoli, 3 TBBM di Provinsi Riau yaitu TBBM Dumai, TBBM Sei Siak, dan TBBM Tembilahan, 1 TBBM di Provinsi Sumatera Barat yaitu TBBM Teluk Kabung, 5 TBBM di Provinsi Kepulauan Riau yaitu TBBM Kabil, TBBM Teluk Kijang, TBBM Natuna Group, TBBM Pulau Sambu, dan TBBM Tanjung Uban.
Selain itu, guna menjaga pasokan bahan bakar, pihaknya juga mempersiapkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kantong di enam lokasi yang menjadi pusat konsumsi BBM tertinggi di wilayah MOR l Sumbagut, yaitu Kabupaten Aceh Tengah (Aceh), Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Karo (Sumut), Kabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Koto (Sumbar), dan Kabupaten Kampar (Riau).
“Penyediaan kantong SPBU berupa mobil tangki dengan muatan BBM, agar pelayanan dan distribusi dapat lebih cepat mengantisipasi jalur yang padat di jalan,” imbuhnya.
Pertamina juga menyiagakan satu Kiosk Pertamax di Jalan Tol Kualanamu Tebing Tinggi. Kiosk Pertamax tersebut akan menyediakan bahan bakar dalam kemasan yang aman, sehingga praktis untuk dibawa.
Sementara itu, perseroan juga mengantisipasi potensi kenaikan konsumsi LPG 3 Kg yang diprediksi akan mengalami peningkatan jelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Sumut. Pertamina mengantisipasi lonjakan itu dengan menambah pasokan dan melakukan pendistribusian sesuai kebutuhan.
Upaya antisipasi peningkatan kebutuhan LPG 3 Kg dilakukan lewat pemenuhan buffer stock distribution channel SPPBE, agen (agen siaga) dan pangakalan (pangkalan siaga) mulai H-15 hingga H+14.
Pemenuhan buffer stock bertujuan untuk menjaga ketahanan pasokan LPG. Pertamina juga meningkatkan kemampuan suplai LPG ke konsumen hingga 5% di atas konsumsi normal atau sekitar 2400 MT per hari.
Agustinus mengungkapkan, ketahanan pasokan LPG wilayah Sumbagut ditunjang oleh 5 Depot LPG terdiri dari Depot LPG Tandem, Depot LPG Pangkalan Susu, Depot LPG Tanjung Uban, Depot LPG Dumai, dan Depot LPG Teluk Kabung.
Agustinus mengungkapkan, ketahanan pasokan LPG wilayah Sumbagut ditunjang oleh 5 Depot LPG terdiri dari Depot LPG Tandem, Depot LPG Pangkalan Susu, Depot LPG Tanjung Uban, Depot LPG Dumai, dan Depot LPG Teluk Kabung.
Lebih lanjut, perseroan juga mengantisipasi kenaikan kebutuhan bahan bakar avtur di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, sejalan dengan kenaikan jumlah penerbangan menjelang Natal dan Tahun Baru.
Rata-rata penyaluran harian normal avtur di Kualanamu sebesar 430 kiloliter per hari. Kebutuhan diperkirakan akan melonjak hingga 11% pada H-5 dan H+5 menjadi sekitar 1,451 kiloliter per hari untuk 11 bandara di wilayah Sumbagut.
Ketahanan Stok Avtur di 11 Bandara ditunjang oleh 11 Depot terdiri dari 1 DPPU di Provinsi Aceh yaitu DPPU Sultan Iskandar Muda, 4 DPPU di Provinsi Sumut yaitu DPPU Kualanamu, DPPU Silangit, DPPU Polonia, dan DPPU Pinangsori, 2 DPPU Provinsi Riau yaitu DPPU Pinang Kapai dan DPPU SSK II, 1 DPPU Provinsi Sumbar yaitu DPPU Minangkabau, dan 3 DPPU di Provinsi Kepulauan Riau yaitu DPPU Hang Nadim, DPPU Ranai Natuna, dan DPPU Raja Haji F.