Bisnis.com, MEDAN – Guna memacu pertumbuhan jumlah wisatawan, khususnya dari mancanegara, rute penerbangan internasional kembali diperbanyak ke Bandara Internasional Silangit yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
Akhir pekan lalu, AirAsia untuk pertama kalinya mengoperasikan penerbangan perdana rute Kuala Lumpur – Silangit yang sekaligus menandai jejak baru perluasan destinasi penerbangan AirAsia di Asean.
Pesawat yang digunakan dalam penerbangan tersebut yakni Airbus A320-200 berkapasitas 180 orang dengan nomor penerbangan AK411. Pesawat berangkat dari Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2) pada pukul 10:40 waktu setempat dan mendarat di Bandar Intenasional Silangit pada pukul 11.00 WIB.
Bandara Silangit merupakan gerbang utama menuju kawasan pariwisata Danau Toba yang merupakan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara dan salah satu danau terindah di dunia.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo menuturkan realisasi penerbangan reguler internasional ke Bandara Silangit tersebut menjadi salah satu capaian kinerja positif pemerintah dalam bidang pariwisata.
Dalam dua tahun terakhir BPODT bersama-sama dengan pihak terkait mendorong pengembangan bandara Silangit sebagai gerbang utama menuju kawasan pariwisata Danau Toba.
“Tahun lalu top program kami adalah menjadikan Bandara Silangit sebagai bandara internasional, sedangkan tahun ini top program kami salah satunya mewujudkan regular flight international dan itu sudah terealisasi yakni oleh Malindo dan AirAsia. Penerbangan internasional ini pada tahun lalu sulit sekali didorong, cuma ada charter flight,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Sebagai informasi, AirAsia merupakan maskapai kedua yang mengoperasikan penerbangan berjadwal internasional dari negara tetangga, menyusul Malindo Air yang memulai penerbangan dari Bandara Subang Skypark, Malaysia – Bandara Silangit sejak 17 Agustus 2018 lalu.
Dengan tambahan tersebut, saat ini ada lima maskapai yang terbang ke Bandara Silangit untuk rute domestik maupun internasional. Arie berharap realisasi tersebut akan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan sekaligus menambah jumlah investasi.
Sejalan dengan itu, Bandara Silangit terus ditingkatkan kapasitasnya baik dari sisi perluasan terminal, penambahan apron atau pelataran untuk tempat parkir pesawat, serta pelebaran landasan pacu.
“Dalam dua tahun ini kapastasnya terus ditingkatkan dari semula 250.000. Traffic domestik Silangit tahun ini akan mencapai 500.000 penumpang, artinya sudah ketemu dengan kapasitas bandara itu sehingga harus dikembangkan menjadi 1 juta pada tahun depan,” paparnya.
CEO AirAsia Malaysia Riad Asmat menjelaskan layanan fly-thru tersebut akan semakin mempermudah wisatawan dari 20 kota untuk mengunjungi Danau Toba dengan penerbangan transit melalui Kuala Lumpur.
Layanan tersebut menghubungkan Silangit melalui Kuala Lumpur dengan kota-kota besar lain seperti Kota Kinabalu, Johor Bahru, Kuching, Guangzhou, Chongqing, Changsa, Chengdu, Hangzhou, Hong Kong, Beijing, Shanghai, Shenzhen, Xi’an, Taipei, New Delhi, Hyderabad, Chennai, Melbourne, Sydney, dan Singapura.
“Sebagai maskapai dengan jaringan rute terluas di Asean, kami bangga telah membawa dunia lebih dekat ke Danau Toba yang merupakan salah satu destinassi keindahan alam di Asia Tenggara,” ujarnya.
Dia berharap dapat terus mempererat kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya pemerintah Indonesia untuk membangun Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional.