Bisnis.com, PEKANBARU -- PT Riset Perkebunan Nusantara meminta agar pemerintah melibatkan pihaknya dalam pelaksanaan program replanting atau peremajaan sawit rakyat (PSR) yang telah digulirkan sejak 2016 lalu.
Direktur Utama RPN Teguh Wahyudi mengatakan sampai saat ini realisasi PSR masih jauh dari target 2018 yang sebesar 185.000 ha.
"Semangat dari pemerintah sudah bagus ya, tetapi sampai sekarang ini realisasinya tidak sampai 10% akibat terkendala banyak faktor. Karena itu kami mengajukan diri untuk berpartisipasi dan terlibat dalam program ini," katanya Kamis (11/10/2018).
Teguh mengatakan pihaknya ingin dilibatkan dalam program PSR mulai dari pendataan, sampai proses pembibitan, yang memang menjadi fokus utama perusahaan penelitian di bawah holding PT Perkebunan Nusantara tersebut.
Untuk pendataan misalnya, hal ini perlu diperkuat mengingat pentingnya validasi data jumlah luas lahan kebun sawit yang akan diremajakan. Karena sampai saat ini menurut Teguh, soal pendataan ini masih belum tuntas.
Selain itu dia juga menekankan perlunya dukungan tenaga penyuluh pemerintah, untuk membantu para petani dalam menyiapkan segala kebutuhan persyaratan dalam mengajukan kebun sawitnya di program PSR.
"Kalau pembibitan ini kami sudah siapkan bibit sekitar 200.000 dari target kami 3 juta bibit," katanya.