Bisnis.com, PALEMBANG -- PT PLN (Persero) Wilayah Sumatra Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung (S2JB) siap menyuplai kebutuhan listrik dalam pembangunan pabrik milik PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. dengan total daya sekitar 190 megawatt (MW).
Direktur Bisnis Regional Sumatra PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan suplai listrik ke proyek produsen semen pelat merah itu disalurkan secara bertahap, di mana tahap awal sebesar 5 MW dan selanjutnya hingga 190 MW pada 2035.
"Kami sangat siap untuk melayani permohonan suplai listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat, investor, dan pelaku-pelaku bisnis di Pulau Sumatra," ujarnya saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dan Semen Baturaja di Palembang, Selasa (25/9/2018).
Wiluyo mengungkapkan perseroan juga telah melakukan pemasaran yang agresif dengan menjalin kerja sama bersama pemerintah daerah dan lembaga-lembaga terkait, dengan tujuan mendata potensi-potensi kebutuhan listrik.
"Termasuk di antaranya kawasan-kawasan ekonomi khusus dan kawasan-kawasan industri yang tersebar di Pulau Sumatra," tambahnya.
Untuk informasi, beban puncak total di Sumatra Selatan (Sumsel) pada 2010-2018 meningkat 23,76% atau sebesar 325,76 MW.
Di sisi lain, saat ini daya mampu pembangkit di Sumsel meningkat sebesar 24,35% dari 825 MW pada 2010 menjadi 1.406 MW pada 2018. Besarannya akan bertambah seiring selesainya proyek nasional 35.000 MW.
Menurut Wiluyo, Sumsel masih mengalami surplus energi sebesar 589 MW dan Jambi sebesar 290 MW. Pasalnya, beban puncak di Sumsel adalah sebesar 817 MW.
Sementara itu, Direktur Utama Semen Baturaja Rahmat Pribadi menyatakan kerja sama ini dapat mendukung upaya ekspansif dan menjamin kelancaran operasional perusahaan.
"Mengingat salah satu tugas utama kami adalah menjamin kelancaran ketersediaan semen di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di Sumatra Bagian Selatan," terangnya.
Pasokan listrik PLN nantinya bakal digunakan untuk pembangunan pabrik Semen Baturaja yang meliputi pembangunan Pabrik Sarolangun I & II, CMP Jambi, Pabrik Muara Dua I & II, serta optimalisasi Pabrik Baturaja.