Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat memastikan bakal mengalokasikan penyertaan modal kepada BUMD, PT Bank Pembangunan Daerah Sumbar alias Bank Nagari sebanyak Rp75 miliar dalam lima tahun mendatang.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebutkan penyertaan modal itu sudah disepakati pemerintah daerah dan DPRD Kota Padang untuk periode anggaran 2019 – 2024, terhadap 4,96% saham Pemkot Padang di bank daerah itu.
“Untuk penguatan BPD Sumbar, kami sudah buatkan Ranperda Pemko Padang tentang penyertaan modal Pemko Padang kepada Bank Nagari dalam rapat paripurna bersama DPRD,” katanya, Selasa (11/9/2018).
Dia mengungkapkan pemerintah setempat menyepakati kucuran dana sebesar Rp75 miliar sebagai penyertaan saham Pemkot Padang di Bank Nagari untuk masa penyertaan dari 2019 hingga 2024.
Menurutnya, pada tahun 2016 total penyertaan modal Pemkot Padang di bank milik pemda Sumbar dan 19 kabupaten/kota itu sudah mencapai Rp69 miliar.
Dengan tambahan suntikan modal hingga beberapa tahun ke depan, maka total penyertaan pemerintah setempat mencapai Rp144 miliar.
Baca Juga
Mahyeldi mengharapkan suntikan modal pemda itu akan memperkuat permodalan Bank Nagari, sehingga bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, bersaing sehat dengan bank – bank launnya, dan tentu saja memberikan pemasukan bagi pemda dalam bentuk deviden.
Adapun, porsi saham Pemkot Padang di Bank Nagari tergolong kecil, yakni hanya 4,96%. Sedangkan pemegang saham mayoritas adalah Pemprov Sumbar sebesar 31,03%, diikuti Pemkab Tanah Datar 8,55%, dan Pemkab Kepulauan Mentawai sebesar 5,59%.
Kemudian dikuti Pemkab Sijunjung sebesar 5,20%, baru Pemkot Padang 4,96%, Pemkot Solok 4,87%, Pemkot Sawahlunto 4,58%, Pemkab Pasaman 4,39%, Pemkab Agam 4,03%, dan Pemkab Pasaman Barat sebesar 3,42%.
Sisanya hanya memegang saham rerata 1% dan 2%. Mereka adalah Pemkot Pariaman, Pemkot Bukittinggi, Pemkot Payakumbuh, Pemkab Limapuluh Kota, Pemkab Pesisir Selatan, Pemkab Padang Pariaman, Pemkab Solok, Pemkab Solok Selatan, dan Pemkab Dharmasraya.