Bisnis.com, PADANG—Pengusaha asal Chicago, Amerika Serikat, yang tergabung dalam Chamber of Commerce and Industry atau Kamar Dagang dan Industri setempat bakal melakukan survei untuk melihat potensi wisata Sumatra Barat.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar Maswar Dedi menyebutkan pengusaha asal Negeri Paman Sam itu bakal mendatangi Sumbar dalam waktu dekat.
“Dalam waktu dekat ini, mereka [investor Amerika] akan melihat potensi pariwisata Sumbar. Kita harapkan mereka ikut investasi,” katanya, Minggu (19/8/2018).
Menurut Maswar, Pemprov Sumbar memang tengah menggiatkan pengembangan sektor pariwisata guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah itu.
Apalagi, potensi pariwisata daerah itu sangat besar. Mulai dari potensi panorama alam, kuliner, budaya, hingga potensi industri kreatifnya yang kaya.
Maswar mengungkapkan investasi yang diharapkan dari investor asing adalah pengembangan pariwisata dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata.
“Kami harapkan dari asing, bisa dikembangkan KEK, sehingga dampaknya lebih besar dan lebih cepat dalam pembangunan pariwisata,” katanya.
Dia mengatakan investor Amerika akan diajak melihat potensi pariwisata di Mentawai, Kota Padang, Pesisir Selatan, Solok, dan daerah lainnya.
Investasi sektor pariwisata itu, meliputi pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata, hotel dan resort, wahana permainan, pelabuhan marina dan bidang–bidang lainnya yang berkaitan dengan sektor wisata.
Adapun pemerintah setempat tengah mempercepat pembangunan dua KEK pariwisata di Mentawai dan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan.
Untuk KEK Mentawai tepatnya di Taileleu Kecamatan Siberut Barat, Pulau Siberut tinggal menyisakan 86 hektare saja dari total 2.639 hektare yang direncanakan untuk kawasan pengembangan.
“[Pembebasan lahan] Sudah hampir tuntas, tinggal 86 hektare saja. Yang 2.533 hektare sudah dibebaskan,” kata Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet.
Dia mengatakan lahan tersisa tengah proses negosiasi yang melibatkan tokoh masyarakat, anggota suku, camat dan pejabat daerah, serta diyakini dapat diselesaikan dalam waktu dekat, sehingga pengembangan KEK pariwisata itu bisa cepat dilakukan.
Yudas menilai pengembangan KEK Mentawai akan memberikan dampak ekonomi dan mempercepat keluarnya daerah itu dari status sebagai daerah tertinggal, mengingat pengembangan kawasan juga didukung dengan pembangunan berbagai infrastruktur.
Satu KEK lainnya, yakni di Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan dengan luas lahan yang disediakan sebanyak 400 hektare.
Mandeh dinilai potensial dikembangkan karena panorama teluk dan wisata baharinya yang sangat kaya. Kawasan ini juga dekat dengan Kota Padang, yakni hanya 1,5 jam perjalanan, sehingga lebih mudah dikembangkan.