Bisnis.com, LABUHAN BATU SELATAN — Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu Selatan meminta pemerintah pusat untuk bisa lebih memperhatkan pembangunan industri hilir di wilayat tersebut.
Bupati Labuhan Batu Selatan Wildan Aswan Tanjung menyebutkan, saat ini wilayah Labusel dengan luas area mencapai 116.000 kilometer persegi telah menjadi rumah bagi sedikitnya 24 perusahaan atau pabrik kelapa sawit. Namun, pabrik-pabrik tersebut masih bergerak di sektor industri hulu.
“Pesan kepada menteri BUMN untuk diterusakan kepada Pak Presiden agar kiranya dapat mendukung pembangunan industri hilir di Kabupaten Labuhan Batu Selatan,” katanya, Senin (28/5/2018).
Menurutnya, saat ini, Labusel merupakan daerah dengan PDRB tertinggi ketiga di antara 33 kabupaten dan kota yang ada di Sumatra Utara. Namun, di saat yang sama, Labusel juga menempati posisi ke delapan untuk kabupaten atau kota dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Sumatra Utara.
Oleh karena itu, dirinya berharap agar pemerintah pusat bisa membangun industri hilir di kabupaten ini yang akan menyerap tenaga kerja dan bisa berdampak meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tak hanya kepada pemerintah, dia juga meminta hal yang sama kepada 24 pabrik yang saat ini ada di wilayahnya, termasuk PTPN.
“Apa salahnya dengan luas wilayah PTPN III yang terluas di Labusel membangun industri hilirnya di kabupaten Labusel ini. Hasil industri hilir tersebut tidak harus berangkat dulu ke luar negeri baik ke negara tetangga kita,” katanya.
Dia memaparkan, setiap harinya, Labusel menghasilkan tidak kurang dari 600 ton sawit yang dikelola oleh 24 pabrik yang ada di sana. Belum lagi, ada produk-produk sampingan hingga limbah dari sawit ini yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga.