Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Jadi Prioritas Penggunaan Aspal Karet Tahun Ini

Sumatra Selatan menjadi provinsi prioritas utama untuk penerapan aspal campuran karet alam sepanjang 8,33 kilometer sebagai upaya pemerintah dalam menyerap stok karet yang dihasilkan petani di daerah tersebut.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, PALEMBANG – Sumatra Selatan menjadi provinsi prioritas utama untuk penerapan aspal campuran karet alam sepanjang 8,33 kilometer sebagai upaya pemerintah dalam menyerap stok karet yang dihasilkan petani di daerah tersebut.

Program yang menggunakan APBN Tahun Anggaran 2018 melalui Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum tersebut akan diterapkan di jalan nasional Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lahat.

Kepala Subdirektorat Standar dan Pedoman Direktorat Preservasi Ditjen Bina Marga, Erwanto Wahyu Widayat, mengatakan pihaknya membutuhkan sebanyak 21,7 ton karet alam cair (lateks) dalam pengerjaan aspal karet tersebut.

“Penggunaan karet alam untuk campuran aspal ini membawa misi memanfaatkan kelebihan stok karet alam selain untuk meningkatkan kualitas jalan aspal,” katanya di Palembang, Rabu (21/3/2018).

Adapun proyek preservasi rerhabilitasi jalan tersebut meliputi ruas jalan Muara Beliti – Bts. Kabupaten Musi Rawas, Bts. Kabupaten Musi Rawas—Tebing Tinggi, Tebing Tinggi – Jbt. Kikim Besar, Jbt. Kikim Besar – Bts. Kota Lahat.

Erwanto mengatakan pihaknya juga harus memastikan kualitas aspal karet baik sehingga selain dilakukan uji coba di laboratorium diterapkan pula di lapangan.

“Di lapangan pun kalau sudah digelar harus dimonitor lagi paling tidak satu tahun setelah pembuatan, lebih bagus lagi dua tahun kalau bertahan artinya aspal itu bagus,” katanya.

Menurut Erwanto, penggunaan aspal campuran karet alam telah diuji coba di dua daerah lain, yakni Karawanang dan Lido, Jawa Barat. Saat ini, pihaknya masih melakukan evaluasi terkait kualitas aspal tersebut.

Sementara itu Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian, mengatakan penggunaan aspal karet oleh Ditjen Bina Marga tersebut diharapkan bisa memperbaiki harga di tingkat petani.

“Diharapkan konsumsi dalam negeri jadi tambah banyak karena harga karet untuk ekspor masih belum membaik,” katanya.

Rudi mengatakan penyerapan karet oleh pemerintah bisa mendongkrak pendapatan petani saat harga pasar dunia sedang turun akibat suplai yang berlimpah.

Diketahui, produksi karet Sumsel sendiri mencapai 1 juta ton per tahun. Provinsi itu merupakan salah satu daerah penghasil karet terbesar di Tanah Air.

Plt Bupati Kabupaten Musi Banyuasin, Beni Hernedi, mengatakan pihaknya sangat menantikan realisasi penggunaan karet sebagai bahan campuran aspal.

“Kami menunggu regulasi dari pemerintah pusat untuk pemanfaatan aspal karet. Akan tetapi dalam waktu dekat kami juga akan melakukan uji terap melalui CSR perusahaan atau nonAPBD,” paparnya.

Beni mengatakan pemkab bahkan bertekad mengalokasikan bujet dalam APBD untuk aspal karet kepada OPD Dinas PU Bina Marga Muba.

“Nanti kami wajibkan di Dinas PU untuk menggunakan aspal karet dalam pembangunan jalan dengan catatan karet itu harus berasal dari petani Muba,” katanya.

Beni menilai idealnya harga karet untuk bahan baku aspal tersebut di atas Rp10.000 per kilogram atau melebihi harga bahan olah karet (bokar) saat ini yang berkisar Rp8.000 per kg.

Muba sendiri memproduksi karet sebanyak 300.000 ton atau 30% dari total produksi Sumsel. Adapun potensi jalan di kabupaten tersebut sepanjang 1.900 kilometer.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper