Bisnis.com, PALEMBANG – Kota Palembang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,06% pada Februari 2018 yang dipicu turunnya harga daging ayam dan telur ayam ras di kota itu.
Padahal, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), bulan lalu terjadi kenaikan harga beras di kota itu.
Kepala BPS Sumsel Yos Rusdiansyah mengatakan penurunan harga daging ayam ras hingga 10,33% mampu meredam gejolak inflasi meski beras yang seringkali jadi faktor utama inflasi mengalami kenaikan harga.
“Turunnya [harga] tinggi di komoditas ayam sehingga meski beras yang merupakan satu dari ratusan komoditas yang kami pantau naik, namun inflasi ikut tergerek turun karena andil penurunan harga kelompok lain,” katanya, Kamis (1/3/2018).
Yos mengatakan penurunan harga daging ayam bisa saja disebabkan stok yang melimpah di pasar. Apalagi, kata dia, pedagang tampaknya menyediakan pasokan yang lebih banyak untuk menghadapi kenaikan permintaan pada momen Hari Raya Imlek pada bulan lalu.
“Stoknya cukup, berapapun permintaan [daging ayam] tersedia, sehingga kami lihat antisipasi pedagang cukup besar untuk menghadapi imlek,” katanya.
Dia memaparkan dari pemantauan terhadap 386 komoditas di Kota Palembang terdapat 70 komoditas yang mengalami penurunan harga.
Selain daging ayam dan telur ayam ras, penurunan harga juga terjadi di komoditas angkutan udara, minyak goreng serta kelompok bahan makanan lainnya, seperti daun katuk, kangkung dan bayam.
Penurunan harga komoditas tersebut mampu meredam gejolak inflasi dari kenaikan harga di komoditas bawang merah, bawang putih, bensin, cabai merah, rokok kretek dan bahan bakar rumah tangga.